Achmad Marzuki menyebutkan, persoalan di Indonesia adalah adab.
Dari adab muncul peradaban. Dari peradaban muncul ilmu.
Era digital, mestinya ilmu itu mampu memberikan pengetahuan positif bagi masyarakat, bukan malah membuat masyarakat rusak.
“Tentunya di samping mampu melahirkan dan menciptakan manusia yang bertalenta digital, juga dibentengi oleh akhlak yang baik,” tutur Pj Gubernur.
“Pemerintah provinsi tentu saja akan hadir dan mendukung ide-ide dan upaya BKPRMI Aceh mencapai tujuannya. Mari bangun komunikasi yang baik dengan jajaran Pemerintah Aceh terkait program yang bisa dikolaborasi,” pesan Pj Gubernur Aceh.
Sementara Ketua DPW BKPRMI Provinsi Aceh, Dr Mulia Rahman berharap ke depannya konsolidasi dan kerja sama dengan pihak pemerintah akan selalu dibangun.
Sesuai perannya, sambungnya, BKPRMI hadir untuk mengentaskan buta aksara Al-Qur’an, dan pihaknya akan terus berupaya dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam mencetak generasi pemuda-pemudi insan Al-Qur’an di Provinsi Aceh.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membimbing, mendukung dan membawa organisasi ini semakin baik. Melalui kebersamaan ini, insya Allah kapal organisasi akan sampai ke dermaga sesuai tujuan dengan selamat,” kata Mulia Rahman.(*)