Baca tanpa iklan
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pidie mencatat selama delapan bulan terakhir terjadi 199 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Dinkes Pidie dr Arika Husnayanti Aboebakar SpOG Subsp Obgynsos kepada Serambinews.com, Selasa (5/9/2023) mengatakan, berdasarkan sejak Januari hingga Juni tercatat sebanyak 173 kasus.
"Kasus ini terus berlanjut dari Juli hingga Agustus dengan menyasar 26 orang atau kasus," sebutnya.
Menurut Arika, mengingat indentitas musim hujan yang terus mengguyur pemukiman warga, maka pertumbuhan virus dengue lewat nyamuk Aedes aegypti akan terus berkembang biak.
Karenanya masyarakat dihimbau untuk mewaspadai, karena DBD ini dapat menyebabkan potensi angka kematian.
Baca juga: Ramai Oklin Fia Disebutkan Jadi Duta MUI karena Menginspirasi Anak Muda, MUI Membantah
Sebagai langkah untuk penyelamatan dari serangan penyakit tersebut, pihak Dinkes sendiri terus melakukan beberapa langkah yaitu penyelidikan epidemiologi, mencari warga yang deman di sekitar rumah penderita, melakukan pemeriksaan jentik, membuat rekomendasi kalau perlu dilakukan fogging terhadap kasus yang ada.
"Selanjutnya penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) lewat gotong royong oleh warga," ujarnya.
Sementara itu Samsul Jamal selaku Penanggung Jawab (Penjab) DBD Dinkes Pidie kepada Serambinews.com, Selasa (5/9/2023) mengatakan, selama dua bulan terakhir pihaknya terus melakukan kegiatan fogging di 18 titik yang tersebar di tiga kecamatan yaitu Indra Jaya , Pidie dan Peukan Baro pasca diguyur hujan.
"Fogging saat akan dilakukan setelah adanya laporan kasus dan ini menjadi dasar perintah," ujarnya.
Ditambahkan adapun penyemprotan atas fogging dilakukan dengan tindakan penyemprotan dalam radius 200 meter dari rumah kasus dengan menggunakan minyak rokhantion.(*)
Baca juga: Ramai Oklin Fia Disebutkan Jadi Duta MUI karena Menginspirasi Anak Muda, MUI Membantah
Baca juga: Bank BSI Sosialisasi Program dan Produk kepada Pejabat dan ASN Aceh Utara di Kantor Bupati