Sementara, disebutkan jumlah penduduk yang terluka akibat gempa juga mencapai 2.000 orang lebih.
Menjadi keprihatinan, dari 2.059 orang yang terluka, 1.404 orang di antaranya dilaporkan dalam kondisi kritis.
"Sedikitnya 2.012 orang dipastikan tewas, sementara 2.059 orang terluka, termasuk 1.404 orang dalam kondisi kritis," ungkap Kementerian Dalam Negeri Maroko dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.
Dari jumlah korban tewas tersebut, 1.293 di antaranya tercatat berada di Provinsi Al-Haouz sebagai pusat gempa, dan 452 orang di Provinsi Taroudant. Itu adalah dua daerah yang paling parah terkena dampak gempa.
"Pihak berwenang masih mengerahkan pasukan untuk meningkatkan operasi penyelamatan dan mengevakuasi para korban," tambah pernyataan Kementerian tersebut.
Gempa berkekuatan magnitudo 6,8 terjadi pada Jumat (8/9/2023) pukul 23.11 waktu setempat, di daerah pegunungan yang berjarak 72 kilometer di barat daya kota wisata Marrakesh.
Ini menjadi gempa paling mematikan di Maroko selama beberapa dekade terakhir.
Pihak berwenang telah mengumumkan tiga hari berkabung nasional, sementara tim penyelamat melanjutkan pencarian korban.
Baca juga: Persiraja Banda Aceh Siap Tempur Lawan PSPS Riau Senin Besok, Laskar Rencong Unggul Head to Head
Baca juga: Wanita Ini Pura-pura Pingsan agar Bisa Dibawa ke IGD, Ternyata Terlilit Utang dan Takut Ditagih
Baca juga: Celine Evangelista Berbagi Cerita Jadi Single Parent, Janji ke Anak Bocor
Sudah tayang di Kompas.com: Lahcen Tertunduk di Sudut Apotek, Istri dan 4 Anaknya Tertimbun Puing-puing Gempa Maroko