Selaras dengan itu, Raihan berpesan kepada santri lain untuk terus meneladani sifat Rasulullah dan teguh untuk menghafal Alquran agar berhasil menerapkan nilai Qurani.
“Jadilah pribadi Qurani dan terus mencoba tanpa takut gagal,” pungkasnya.
Saat menjadi santri, Raihan merupakan sosok santri yang rajin dan gemar mempelajari nilai-nilai Quran melalui Ilmu Tafsir.
Raihan juga terpilih menjadi anggota Bidang Kemakmuran Masjid di organisasi santri kala itu.
Tak hanya itu, ia juga gemar untuk mengaplikasikan bacaan Quran saat menjadi imam kala shalat berjamaah.
Ha tersebut menjadi pola hidup Raihan selama di pesantren dan kerap dijadikan teladan bagi santri santri lainnya.
Ia juga menguasai literatur Bahasa Arab dan Inggris untuk berkomunikasi dalam kesehariannya.
Berbagai ilmu bahasa dikuasai Raihan sebagai alat untuk memudahkannya membaca buku-buku atau kitab yang ditulis menggunakan bahasa asing.(*)