SERAMBINEWS.COM - Ditinggal istri yang merantau ke Malaysia, Syah Munir alias Munir (45) justru nekad melakukan rudapaksa pada mertuanya sendiri.
Tidak hanya itu, warga Desa Sukaraja, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, juga menghilangkan nyawa sang mertua dengan cara dicekik dan diinjak hingga tewas.
Munir memerkosa mertuanya karena sudah lama tidak mendapatkan belaian dari sang istri yang merantau ke Malaysia untuk bekerja.
Korban dihabisi oleh pelaku di rumahnya dan sempat disebutuhi di dalam kamar korban.
Kemudian, korban diseret masuk ke kamarnya dan disetubuhi," ujarnya.
Pelaku juga sempat mencuri perhiasan, sepeda motor, dan handphone milik korban.
Berikut sejumlah fakta terkait kasus Munir bunuh ibu mertua.
Kronologis Kejadian
Informasi diperoleh Tribun-medan.com, aksi pembunuhan keji dan pemerkosaan yang dilakukan Munir berlangsung pada Kamis, 7 September 2023 lalu di kediaman korbannya yang ada di Desa Bagan Dalam, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara.
Saat itu, Munir mendadak kesal, karena teringat dengan perbuatan mertuanya bernama Maimunah (52).
Munir menuding Maimunah kerap menghasut anaknya (istri Munir) untuk menceraikan dirinya.
Alasannya, karena Munir merupakan seorang pengangguran.
Karena dendam, Munir kemudian mendatangi rumah mertuanya itu.
Saat datang ke rumah mertuanya, ia melihat adik iparnya sedang tidur pulas.
Sementara sang mertua, juga tengah tidur di dalam kamar.
Lantaran sudah merencanakan aksi kejahatanya, Munir kemudian masuk ke dalam kamar mertuanya.
Ia langsung membekap mulut Maimunah, dan merudapaksanya.
Maimunah sempat melawan.
Korban sempat mencakar Munir.
Namun, karena tenaga Munir lebih kuat, Maimunah tak bisa melepaskan cengkraman residivis pembunuhan itu.
Tidak hanya membekap mulut Maimunah.
Munir juga memukul dan mengjinjak-injak korban.
Selepas memerkosa dan membunuh korbannya, Munir kemudian mengambil harta benda korban, baik itu uang, perhiasan dan sepeda motor.
Munir kemudian melarikan diri ke Kota Berastagi, Kabupaten Karo.
Baca juga: Ditinggal Istri Merantau, Munir Tega Rudapaksa dan Bunuh Ibu Mertua di Sumut, Pelaku Ditembak Polisi
Ditangkap Dalam Pelarian
Setelah aksi pembunuhan terjadi, warga dan keluarga korban di Desa Bagan Dalam, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara pun heboh.
Pihak keluarga kemudian melaporkan kasus pembunuhan dan perampokan yang dialami Maimunah.
Dari hasil penyelidikan, Munir satu-satunya orang yang paling dicurigai pihak keluarga.
Lalu, polisi pun mencari keberadaan Munir, yang merupakan warga Desa Sukaraja, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara.
Ternyata, Munir sudah menghilang dari Kabupaten Batubara.
Polisi pun semakin yakin, bahwa Munir lah yang membunuh korban.
Karena selular milik korban juga hilang, polisi berupaya melakukan tracking menggunakan jasa ahli IT.
Diketahui, selular milik korban berada di Kabupaten Tanahkaro.
Belakangan terungkap, HP korban itu ada pada Munir.
Tanpa buang waktu, polisi pun bergerak ke Kabupaten Karo menangkap Munir.
Baca juga: Bupati Rudapaksa Gadis 21 Tahun, Keluarga Korban Cabut Laporan, Ternyata Ini Alasannya
Terpaksa Ditembak Dibikin Cacat
Kasat Reskrim Polres Batubara, AKP Ellysa Simaremare mengatakan pembunuhan yang dilakukan Munir karena sakit hati.
"Dugaan sementara motif pembunuhan ini karena sakit hati," kata Ellysa, Selasa (19/9/2023).
Ellysa mengatakan, dalam menangkap Munir, pihaknya membutuhkan kerja ekstra.
Sebab, Munir kerap berpindah tempat, sebelum akhirnya ditangkap di Kota Berastagi Kabupaten Karo.
Karena melawan saat diamankan, penyidik Sat Reskrim Polres Batubara terpaksa menembak kaki Munir.
Setelah dilumpuhkan, pelaku kemudian dibawa ke rumah sakit, lalu dijebloskan ke sel Polres Batubara.
Dari catatan polisi, Munir pernah membunuh orang beberapa tahun silam.
Ia pun kemudian menjalani hukuman atas perbuatannya, lalu bebas lagi.
Pengangguran
Setelah bebas dari penjara, Munir diketahui tidak bekerja.
Ia kemudian menikah dengan istrinya itu, dan tinggal serumah.
Selama ini, istrinya lah yang mencari nafkah.
Sehingga, mertuanya pun kesal, dan meminta anaknya untuk menceraikan Munir.
Karena mendengar nasihat sang ibu, istri Munir pun mengambil langkah cerai.
Istri Munir kemudian berangkat ke Malaysia untuk bekerja, lalu meninggalkan Munir begitu saja.
Alasan ini lah yang kemudian membuat Munir murka, hingga nekat perkosa mertua dan merampok harta bendanya.
Tiga Kali Menikah
Dari informasi yang disampaikan Kasat Reskrim Polres Batubara, AKP Ellysa Simaremare, pelaku Munir sudah tiga kali menikah.
Ia disebut kerap gagal membangun biduk rumah tangga.
Di pernikahannya yang ketiga dengan anak Maimunah, pernikahan Munir kembali kandas.
Pasalnya, ia tak punya pekerjaan dan selalu menganggur.
Alasan ini kemudian menjadi dasar perceraian rumah tangga residivis pembunuhan ini.
"Dalam perkara ini, tersangka Munir kami jerat atas Pasal 365 dan Pasal 285 KUHPidana dengan ancaman pidana 15 tahun penjara," kata Ellysa.
Munir Ngaku Nyesal
Setelah dibikin cacat polisi, Munir pun mengaku menyesal.
Ia nekat membunuh dan memerkosa mertuanya karena sakit hati.
"Dia menyuruh saya pisah dengan istri saya. Dia biang keroknya, makanya saya sakit hati," kata Munir.
Saat pemaparan berlangsung di Polres Batubara, Munir yang diinterogasi mengaku tidak ada menggunakan narkoba.
Pertanyaan ini dilontarkan polisi dan wartawan, karena perbuatan Munir terbilang keji.
"Saya tidak pakai narkoba," katanya.
Namun begitu, Munir mengaku menyesal sudah memerkosa dan membunuh mertuanya tersebut.(tribun-medan.com)
Baca juga: Kabar Duka, Azhar Rauf, Eks Striker Persiraja Tutup Usia di Langsa
Baca juga: VIDEO - Melihat Pelabuhan Wuhu China, Pekerjanya Robot dan Crane Listrik
Baca juga: Harga Emas di Lhokseumawe Hari Ini, Rabu 20 September 2023 Stagnan, Berikut Rincian Harganya
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kesal Dipaksa Cerai, Residivis Pembunuhan di Batubara Perkosa Mertua, Bunuh dan Rampok Hartanya