Kajian Islam

Buya Yahya Ungkap Ciri-Ciri Orang Tua Durhaka Kepada Anak dalam Islam, Naudzubillah Jangan Sampai

Penulis: Firdha Ustin
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buya Yahya mengungkap ciri-ciri orang tua yang durhaka pada anaknya. 

Selanjutnya ciri orang tua durhaka kepada anaknya adalah, disaat dia tidak mendidik anak dekat dengan Allah dan Rasul dalam hidupnya, orang tua yang membuat anaknya jauh dari ilmu agama dan tidak mengajarkan akhlak mulia.

Selanjutnya, orang tua durhaka adalah mereka yang tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagai orang tua dikarenakan lalai.

Akibat dari kelalaiannya tersebut membuat anak-anak mereka menjadi terlantar dan jauh dari ilmu agama.

Dalam Islam, anak-anak disebut sebagai amanah Allah. Oleh karenanya, Allah akan meminta pertanggung jawaban dari pihak yang diberikan amanah tersebut.

Baca juga: Ini Tips dari Buya Yahya dalam Mengendalikan Emosi, Pasutri Wajib Tahu Agar Rumah Tangga Bertahan

"Ini kedurhakaan, anaknya tidak dibimbing kenal Allah, maka itu dia orang tua yang durhaka kepada anak. Tidak diberi dan diajarkan akhlak yang mulia, itu adalah kedurhakaan orang tua kepada anak," tambah Buya.

Mendapati kondisi ini, sehingga kalau kita bicara tentang anak durhaka kepada orang tua itu dosanya besar, tapi bisa saja kedurhakaan anak disebabkan karena orang tuanya tidak pernah mendidik.

"Sama sama masuk neraka," timpal Buya.

Ditegaskan Buya, wahai para orang tua, tanyakan kepada dirimu sendiri bagaimana mau anakmu.

Anakmu boleh jadi apa saja, insinyur hingga dokter, tapi seharusnya jadi insyinur dan dokter yang ahli sujud, yang takut kepada Allah dan yang takut kepada hal-hal yang haram. 

"Makanya kalau menikah jangan hanya karena senang atau cinta apalagi tau urusan dunia, sudah tau dia gak bener, ahli maksiat tapi masih saja dinikahi gara-gara kaya, anda sudah dzolim kepada anak anda," tegasnya.

Baca juga: Sering Dilakukan, Bolehkah Shalat Sambil Pejam Mata? Simak Penjelasan Buya Yahya

Hal senada juga berlaku pada laki-laki. Pilihlah wanita yang kelak menjadi pasanganmu adalah wanita yang taat agama, sehingga bisa sama-sama mendidik anak dalam hal kebaikan agar tidak menjadi orang tua yang zalim. 

"Hal ini juga berlaku untuk laki-laki, sama. Seorang laki-laki juga sama, Nabi mengajarkan kalau menikah itu pilih dong agamanya dahulukan, kalau tidak, kita akan dzolim kepada sanga anak," pungkas Buya Yahya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkini