Sedangkan di Desa Tanjong Teungku Ali, Kecamatan Matangkuli, sampai Rabu (11/10/2023) masih mengungsi di meunasah. Karena mereka belum bisa tinggal di rumahnya, lantai rumah masih basah.
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Banjir yang sempat merendam tujuh kecamatan di Aceh Utara, dari Senin - Selasa (10/10/2023) kini mulai surut kembali.
Sebagian besar warga sudah pulang kembali, untuk membersihkan lumpur pada rumahnya yang dibawa banjir.
Sedangkan di Desa Tanjong Teungku Ali, Kecamatan Matangkuli, sampai Rabu (11/10/2023) masih mengungsi di meunasah.
Karena mereka belum bisa tinggal di rumahnya, lantai rumah masih basah.
Selain itu, jalan dan halaman rumah juga masih terendam banjir dengan ketinggian air 50 sampai 70 sentimeter di lokasi tertentu.
“Semalam airnya mulai surut, dan warga sudah pulang ke rumah untuk membersihkannya,” ujar Keuchik Tanjong Teungku Ali Adnan kepada Serambinews.com, Rabu (11/10/2023).
Baca juga: Pemuda Pancasila Aceh Utara Kerahkan Personel Bantu Korban Banjir
Tapi kemudian warga kembali ke meunasah untuk mengungsi lagi, karena rumah mereka belum bisa ditempati.
Sementara itu Keuchik Siren Kecamatan Matangkuli Aceh Utara Nurdin kepada Serambinews.com menyampaikan warganya juga sudah pulang untuk membersihkan rumah.
“Airnya masih merendam halaman, tapi dalam rumah sudah kering,” katanya.
Selain merendam rumah, banjir kembali merendam areal sawah yang berisi tanaman padi dengan usia sekitar 77 hari.
“Kemungkinan besar padi akan mati, karena sudah dua kali terendam banjir,” katanya.
Pertama saat banjir 4-7 Oktober 2023, kemudian terendam lagi pada 9-11 Oktober.
“Karena padi sedang berbulir, kalau terus terendam bulirnya jadi puso,” ujar Nurdin.(*)
Baca juga: Pengungsi Korban Banjir di Aceh Utara Terus Bertambah, Kawasan Terendam Makin Meluas, Ini Datanya