“[Intelijen] Israel telah menurun secara kualitatif sebagai akibat dari kegagalan politik dalam negerinya,” sambugnya.
Sementara itu, Danny Yatom, mantan kepala Mossad, badan intelijen nasional Israel, mengatakan semuanya tidak beres dalam menangani serangan Hamas.
Yatom mengatakan tidak cukupnya pasukan yang dikerahkan karena kegagalan intelijen, yang terjadi setelah kebijakan bertahun-tahun yang memungkinkan Hamas untuk bangkit.
“Tidak ada yang tahu bahwa pada hari Sabtu pukul 06.30, 50 tahun dan satu hari setelah kejutan total yang kita alami dalam Perang Yom Kippur, kita akan menyaksikannya lagi,” katanya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)