SERAMBINEWS.COM, PAPUA - Satgas Damai Cartenz mengungkapkan dua sosok yang memimpin penyerangan terhadap sejumlah pendulang emas di Kali Ik, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Senin (16/10/2023).
Kepala Satgas Damai Cartenz Kombes Faizal Rahmadani mengatakan penyerangan terhadap para pendulang emas dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang dipimpin Yotam Bugiangge dan Asbak Koranue.
“Memang benar keduanya yang memimpin penyerangan terhadap para pendulang emas yang ada di kali I, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo,” kata Kombes Faizal pada Rabu (18/10/2023).
Kombes Faizal mengatakan Yotam dan Asbak merupakan anak buah Egianus Kogoya yang seringkali menyerang aparat keamanan dan warga sipil di Kabupaten Nduga, Yahukimo dan Pegunungan Bintang.
Adapun Yotam Bugiangge merupakan mantan prajurit Batalyon Infanteri 756/Wimane Sili (Yonif 756/MWS) berpangkat Prada.
Dia melarikan diri sejak tanggal 17 Desember 2021 dengan membawa senjata api SS1 V1 dan bergabung dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Kombes Faizal menuturkan anggota Satgas Damai Cartenz bersama Polres Yahukimo tengah berupaya kembali ke kawasan pertambangan untuk memastikan masih ada atau tidaknya para pendulangan emas.
"Kami masih menunggu perkembangan laporan dari Dekai," ucap Kombes Faizal.
Adapun penyerangan dan penembakan yang dilakukan KKB itu terungkap dari laporan pendulang emas yang berhasil melarikan diri dan melaporkannya ke Pos Kolop.
Dari laporan itu, petugas kemudian melakukan evakuasi yang dalam prosesnya sempat terjadi kontak tembak dengan KKB di sekitar Kali Ik.
Akibat penyerangan tersebut, tercatat sebanyak 18 orang dievakuasi. Dari belasan orang itu, 7 orang di antaranya sudah meninggal yaitu Udin, Maun, Ardi, Hendra, Anju, Appe dan Siger.
Sedangkan yang selamat yakni Abdul Aziz (53 tahun), Renaldi (28 ), Hermudin (42), Bebeng (41), Erwin (36), Abd. Rahmansyah alias Rahsya (31 th),Markus Tumpia (35), Ahmad Saleh Ohe (21), Holden (48 th), Amiman (33) dan Abdul Samad (53).
“Selain menghabisi nyawa sejumlah pendulang, KKB juga membakar tiga unit ekskavator, dua truk dan satu unit kamp pendulang,” kata Kombes Faizal.
Baca juga: 7 Pekerja Tambang Tewas Diserang KKB Pimpinan Egianus Kogoya di Yahukimo Papua, 11 Orang Selamat
Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengungkapkan, insiden penyerangan KKB tersebut mulanya diketahui dari laporan salah satu penambang yang selamat dan berhasil tiba di Pos Kolop pada Senin (16/10/2023).
Menurut korban selamat, penyerangan terjadi di kamp para pendulang yang mengakibatkan tujuh orang meninggal.
Tak hanya itu, KKB juga membakar tiga unit ekskavator, dua truk, dan kamp pendulangan.
"Sedangkan tujuh lainnya selamt setelah melarikan diri dan bersembunyi di hutan," kata Kapolda Papua, Selasa (17/10/2023), seperti dilansir dari Antara.
Kapolda mengatakan, setelah mendapat laporan, aparat melakukan evakuasi.
Saat itu, kata dia, terjadi kontak senjata antara KKB dan petugas.
"Saat melakukan evakuasi sempat terjadi kontak tembak personel keamanan dengan KKB, namun tidak ada korban jiwa (saat kontak tembak)," kata Fakhiri.
Sedangkan menurut Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani, gangguan kontak tembak terjadi cukup lama.
"Setibanya di TKP, (aparat) mendapat gangguan tembakan dan terjadi kontak tembak selama 1 jam 30 menit," ujar dia, Selasa (17/10/2023).
Baca juga: Jadi Cawapres Ganjar, Mahfud MD Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi: Meneruskan Cita-cita Bung Karno
Baca juga: Cek Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini per Mayam, Rabu 18 Oktober 2023
Baca juga: Mantan Ketua MK Dampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Berikut Perjalanan Karir Politik Mahfud MD