Konflik Palestina vs Israel

Sekjen PBB Antonio Guterres Kutuk Serangan di RS Gaza yang Tewaskan Ratusan Warga

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjen PBB Antonio Guterres

Sementara ratusan orang terluka dilarikan ke RS terdekat yaitu Rumah Sakit Shifa.

Ambulans dan mobil pribadi membawa sekitar 350 korban ledakan al-Ahli ke rumah sakit utama di Kota Gaza, al-Shifa.

Direktur rumah sakit, Abu Selmia mengatakan rumah sakit tersebut membutuhkan tempat tidur, obat-obatan dan kebutuhan lainnya.

“Kami memasukkan lima tempat tidur ke dalam satu ruangan kecil. Kami memerlukan peralatan, kami memerlukan obat-obatan, kami memerlukan tempat tidur, kami memerlukan anestesi, kami memerlukan segalanya,” kata Abu Selmia,

Ia memperingatkan pasokan bahan bakar untuk generator rumah sakit akan habis pada hari Rabu.

“Saya pikir sektor medis di Gaza akan runtuh dalam beberapa jam," katanya.

 

Israel Bombardir Rumah Sakit Penuh Pasien dan Pengungsi di Gaza, 500 Orang Terbunuh

Militer Israel meluncurkan serangan udara ke Rumah Sakit Al-Ahli Arab, Kota Gaza yang dipenuhi korban luka dan pengungsi Palestina dan menewaskan ratusan orang Selasa (17/10/2023) malam waktu setempat.

Hingga Rabu (18/10) dini hari tadi WIB, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sekitar 500 orang terbunuh karena serangan brutal tersebut.

Foto-foto dampak serangan udara Israel di Rumah Sakit Al-Ahli Arab menyebar di media sosial pada Rabu (18/10) dini hari waktu Indonesia. Terlihat kebakaran di kompleks rumah sakit dan mayat-mayat yag bertebaran.

Penyerangan rumah sakit Al-Ahli pun menjadi Israel yang paling mematikan sejak 2008. Israel telah berperang lima kali di Gaza setelah memblokade enklav tersebut pada 2006.

 
Sejumlah rumah sakit di Gaza menjadi tempat pengungsian ratusan warga sejak Israel membombardir enklav tersebut hampir dua pekan belakangan.

Warga Palestina mengungsi ke kompleks rumah sakit dengan harapan tidak terkena bombardir Israel.

Hamas menyebut pengeboman Rumah Sakit Al-Ahli Arab sebagai "pembantaian mengerikan." Kelompok itu menyebut kebanyakan korban adalah keluarga yang terusir dari rumah dan pasien, termasuk perempuan dan anak-anak.

Halaman
123

Berita Terkini