Perang Gaza

Pasukan Elite Inggris SAS Siap Turun Tangan Bantu Israel Bebaskan Sandera dari Tangan Hamas

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pasukan SAS Inggris.

SERAMBINEWS.COM - Special Air Service (SAS) sebuah kesatuan pasukan khusus yang merupakan bagian dari Angkatan Darat Britania telah mengonfirmasi bahwa mereka siap untuk 'turun tangan dan membantu sandera Inggris' yang ditahan oleh Hamas di Gaza.

Tentara elite tersebut bersiap untuk bekerja bersama pasukan khusus dari Israel dan Amerika untuk menyelamatkan lebih dari 200 orang yang diculik oleh kelompok teroris tersebut, seperti dilaporkan The I.

“Dipahami bahwa peristiwa di Israel selatan telah memicu perubahan dalam kesiapan pasukan khusus Inggris,” kata sumber militer.

“Satu skuadron SAS dalam operasi pelatihan minggu lalu telah menyelesaikan detasemennya beberapa hari lebih awal sebagai bagian dari rencana penempatan yang tidak ditentukan.”

Justin Crump, kepala eksekutif kelompok intelijen Sibylline, mengatakan negara-negara yang memiliki pasukan khusus yang kuat akan bekerja sama dengan Israel dan negara-negara lain 'untuk membantu mendapatkan warganya kembali'.

Diyakini hingga 10 warga Inggris disandera oleh Hamas di Gaza, ungkap Menteri Luar Negeri James Cleverly pada hari Senin.

Crump mengatakan: “Cara Hamas menyandera para sandera sepertinya mereka telah menyebarkan mereka ke wilayah Gaza secara luas.”

Dia menambahkan para sandera kemungkinan akan tetap hidup karena mereka dapat digunakan sebagai 'alat tawar-menawar' antara Hamas dan Israel.

Baca juga: AS Beri Lampu Hijau kepada Israel Lancarkan Invasi Darat ke Gaza

Warga negara dari 30 negara berbeda diyakini merupakan 200 orang yang ditahan di wilayah Palestina.

Sharone Lifschitz, 52, kelahiran London, mengatakan ibunya, 85, dan ayahnya yang berusia 83 tahun disandera dari rumah mereka di Nir Oz dekat perbatasan Gaza.

Dia mengatakan orang tuanya mengatakan kepadanya bahwa mereka bisa ‘mendengar suara tembakan’ tetapi mereka ‘merasa aman’ pada hari Sabtu, namun mereka tidak terdengar lagi kabarnya sejak saat itu.

Nyonya Lifschitz terlambat melihat video seorang jurnalis berdiri tepat di belakang rumah orang tuanya.

Wartawan itu berkata dalam bahasa Arab: ‘Kami sekarang telah menaklukkan Nir Oz.’

Dia mengatakan sekitar 90 orang dari kibbutz masih hilang.(*)

Baca juga: AKHIRNYA Israel Izinkan Bantuan Kemanusiaan Masuk dari Mesir ke Gaza Usai Kunjungan Biden

Berita Terkini