Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anda ingin merasakan sensasi menikmati maknyus dan legitnya Memek?
Ga usah jauhjauh menyeberangi Samudra Hindia untuk menuju ke Pulau Simeulue.
Cukup datangi Anjungan Kabupaten Simeulue di Pekan Kebudayaan Aceh (PKA)-8 di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh.
Tapi buang dulu jauh-jauh pikiran kotor (piktor) atau ngeres.
Memek yang dimaksudkan ini adalah sejenis kuliner khas yang berasal dari Kabupaten Simeulue, bukan alat intim kaum hawa.
Sajian kuliner khas Simeulue yakni "Memek" ini pun menjadi primadona yang banyak diburu oleh para pengunjung Pekan Kebudayaan Aceh (PKA)-8, seperti terpantau pada Senin (6/11/2023).
Kuliner sederhana berbahan dasar beras ketan putih dan pisang kepok ini hanya bisa ditemui pada perayaan adat warga Simeulue, atau hanya disajikan sebagai menu penghormatan untuk tamu.
Namanya yang unik membuat para pengunjung penasaran akan sajian kuliner warisan nenek moyang dari pulau terluar Aceh itu.
Tidak sedikit dari para pengunjung berbondong-bondong mencicipi sajian kuliner manis yang berbentuk bubur tersebut.
Selain memiliki nama yang unik, kuliner khas Simeulue bernama Memek itu juga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia pada 2019.
Bendahara Dekranasda Simeulue, Agnes mengatakan, sajian Memek bertekstur kasar dan lembut.
Manis dan gurih jadi rasa paling dominan dalam kuliner khas daerah kepulauan di Aceh itu.
Menurutnya, selain daya pikat wisata bahari, wisatawan yang berkunjung ke Simeulue kini mulai tertarik dengan kuliner di sana.
Salah satunya adalah Memek.