Ia sempat ditangkap dan ditahan pada 1989 karena pembunuhan dua prajurit Israel dan empat warga Palestina.
Dihukum selama 22 tahun sebelum dibebaskan pada 2011, sebagai bagian dari perjanjian pertukaran tahanan.
Baca juga: Perang dengan Hamas, Menteri Israel Persenjatai 10 Ribu Pemukim Yahudi, Tepi Barat Ikut Memanas
Korban Terbunuh Serangan Israel ke Gaza Jadi 10.569 Warga Sipil, Termasuk 4.324 Anak-anak
10.569 orang termasuk 4.324 anak-anak, 2.823 wanita, dan 649 lansia tewas terbunuh per hari Rabu, (8/11/2023) dalam serangan israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober menurut Kantor Media Pemerintah Gaza.
Salama Marouf, juru bicara kantor tersebut, mengatakan kepada para wartawan hari Selasa malam, (7/11/2023), selain jumlah tersebut, 2.550 orang, termasuk 1.350 anak-anak, hilang terjebak di bawah puing-puing dan hampir 26.000 orang lainnya terluka seperti laporan kantor berita Palestina WAFA dan kantor berita Turki Anadolu, Rabu, (8/11/2023).
Dia mengatakan jumlah kematian tersebut termasuk 1.021 warga Kota Gaza dan utara Jalur Gaza yang diungsikan ke daerah-daerah yang pendudukan klaim sebagai aman di selatan Jalur Gaza dan 49 jurnalis.
Dia juga mencatat 193 tenaga medis dan kesehatan tewas, 45 ambulans hancur, 113 lembaga kesehatan mengalami kerusakan parah, dan 18 rumah sakit serta 40 pusat kesehatan ditutup.
Marouf menekankan bahwa "pendudukan melakukan 1.071 pembantaian terhadap keluarga-keluarga Palestina sementara 1,5 juta warga diungsikan dari rumah mereka."
Israel meluncurkan serangan udara dan darat ke Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober.
Para diplomat negara G7 hari Rabu, (8/11/2023) mengumumkan sikap bersama mengenai perang Israel-Hamas. Mereka mengutuk tindakan Hamas, mendukung serangan brutal Israel di Gaza dengan kalimat mendukung hak Israel untuk membela diri, dan menyerukan "jeda kemanusiaan" untuk mempercepat bantuan kepada warga sipil yang membutuhkan di Jalur Gaza.
Pertemuan G-7 tersebut, bagaimanapun, tidak mengkritik apalagi mengutuk Israel atas serangan brutal di Gaza.
G7 memilih untuk mendesak jeda kemanusiaan dari Israel sementara negara-negara Arab dan Muslim menuntut gencatan senjata penuh yang berlaku segera, sesuatu yang ditolak oleh Amerika Serikat dan sekutunya yang membela upaya Israel untuk memusnahkan Hamas.
Terdapat juga penolakan negara Arab terhadap pembahasan masa depan Gaza, dengan negara-negara Arab mengutamakan penanganan krisis kemanusiaan yang mendesak.