SERAMBINEWS.COM -Seorang miliarder sekaligus taipan real estat di Amerika Serikat (AS) menggalang dukungan untuk kampanye media yang mendukung Israel.
Dia adalah Barry Sternlicht.
Menurut sebuah email yang dilihat dari situs berita Semafor, kampanye media itu disebut Facts for Peace.
Sternlicht memulai kampanyenya hanya beberapa hari setelah serangan 7 Oktober di Israel yang dilakukan oleh Hamas.
Dia mencari donatur jutaan dolar dari puluhan miliarder dunia.
Tak tanggung – tanggung untuk mensukseskan rencana penggalangan dana senilai 50 juta dolar AS, Barry Sternlicht turut mengajak sejumlah miliarder kondang.
Mulai dari mantan CEO Google Eric Schmidt, CEO Dell Michael Dell dan pemodal Michael Milken untuk ikut berpartisipasi dalam pendanaan ini.
Ini bertujuan untuk mengumpulkan US$ 50 juta atau Rp 784 miliar (kurs Rp 15.680/dolar AS) dari sumbangan pribadi, yang dipadukan dengan sumbangan dari badan amal Yahudi.
"Lebih dari 50 orang sedang didekati, termasuk mantan CEO Google Eric Schmidt, CEO Dell Michael Dell dan pemodal Michael Milken. Mereka memiliki kekayaan bersih gabungan sekitar US$500 miliar (Rp7.854 triliun)," tulis Semafor, sebagaimana dikutip Al Jazeera, Senin (13/11/2023).
Aksi Barry Sternlicht dilakukan untuk membantu Israel menghadapi serangan di Jalur Gaza.
Dorongan media masa yang dicetuskan Sternlicht bertujuan untuk mencap Hamas sebagai organisasi teroris yang bukan hanya musuh Israel, tetapi juga musuh Amerika Serikat.
"Opini publik pasti akan berubah karena adegan, nyata atau dibuat-buat oleh Hamas, mengenai penderitaan warga sipil Palestina pasti akan mengikis empati [Israel] saat ini di komunitas dunia", tulis Barry.
Hamas telah ditetapkan sebagai organisasi 'teroris' oleh AS dan Uni Eropa karena perlawanan bersenjatanya terhadap pendudukan Israel.
Tidak jelas angka mana yang telah disumbangkan, namun kampanye tersebut telah mengumpulkan setidaknya beberapa juta dolar.
Hal ini juga disarankan Josh Vlasto, ahli strategi komunikasi yang sebelumnya bekerja untuk Senator AS Chuck Schumer dan mantan Gubernur New York Andrew Cuomo.
Sementara itu, beberapa individu, seperti investor Bill Ackman, secara terbuka telah mengancam akan memasukkan mahasiswa pro-Palestina yang kritis terhadap Israel ke dalam daftar hitam.
Model Seksi Israel Banting Setir Jadi Tentara, Sampai Hati Bikin Konten Dewasa di Tengah Perang
Konflik antara Palestina dan Israel hingga saat ini masih terus berlangsung.
Serangan yang diluncurkan Israel pun menewaskan puluhan ribu warga sipil di Gaza.
Di tengah gencatan senjata ini, model asal Israel ini tuai sorotan tajam.
Model seksi ini diketahui banting stir menjadi tentara.
Wanita berparas cantik itu bergabung dalam pasukan IDF (Israel Defense Forces) atau Pasukan Pertahanan Israel.
Lantas, siapa sosoknya? Dan mengapa dirinya disorot?
Ya, model seksi asal Israel itu adalah Natalia Fadeev.
Natalia Fadeev dikenal sering cosplay populer di Instagram.
Dia kerap memposting berbagai fotonya berdandan seperti karakter seperti Barbie, serta konten-konten memegang senjata, mulai dari pistol hingga pisau.
Baru-baru ini, Natalia Fadeev karena ikut wajib militer di negaranya untuk melawan Palestina.
Dia bergabung dengan pasukan pertahanan demi melawan Hamas.
Israel mewajibkan wajib militer dan mewajibkan semua pria untuk bergabung selama 32 bulan dan wanita selama 24 bulan.
Natalia pun mengungkap curhatannya saat bergabung dengan tentara untuk melawan Hamas.
Dia mengatakan jika yang terjadi bukanlah perang.
"Ini bukan perang, ini adalah kejahatan melawan kemanusiaan. Hal-hal yang membuatku terjaga saat malam, hal-hal mengerikan yang terjadi, kami mendengar hal-hal yang sama dengan cerita Holocaust," tulisnya.
Setelah dibebastugaskan sebagai tentara, Natalia pun bergabung dalam Alpha Gun Angels.
Alpha Gun Angels adalah kumpulan mantan tentara Israel yang bertugas sebagai seorang influencer.
Namun setelah sebulan ditunjuk menjadi tentara untuk tugas berperang, kini Natalia mengaku kembali unggah konten seksi di OnlyFans.
Di Instagramnya, Natalia kerap memamerkan seragam militernya, lengkap dengan makeup.
Unggahan Natalia itu kerap mendapatkan hujatan.
Dia dinilai tak punya empati karena unggah foto seksi di tengah perang Israel-Palestina.
"Makeup dan rambut yang sempurna di tengah perang," sindir netizen.
"Kamu membunuh ribuan anak. Beraninya kamu," komentar lainnya.
"Pembunuh bayi," hujat netizen lainnya.
(TribunStyle.com/Putri Asti)
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Deretan Miliarder yang Galang Dana untuk Dukung Israel, Siapa Saja?
Baca juga: Yahudi Tulen Amerika Anti-Israel Dukung Palestina, Protes Pawai Besar Pro-Israel di Washington DC
Baca juga: 5 Negara Pasok Senjata ke Israel Serang Hamas: Amerika Kirim Bom Presisi, Jerman Suplai 1.000 Tank
Baca juga: Bansos PKH November-Desember 2023 Sudah Cair, Cek Rekening Penerima di cekbansos.kemensos.go.id