Dalam catatan Munawar Ahmad (2010), saat Hasan Tiro kuliah, STI hanya menyediakan dua fakultas: Ushuluddin (agama) dan Ilmu Kemasyarakatan. Saat itu Fakultas Hukum belum ada.
Fakultas Hukum baru didirikan dan diresmikan bersamaan dengan pengalihan STI ke UII pada Juni 1948.
Dari berbagai data yang tersedia, saya cenderung berpandangan Hasan Tiro kuliah di jurusan Ilmu Kemasyarakatan karena di tahun 1947 ia menerjemahkan kitab politik Islam Al-Siyasah Al-Syar’iyyah karya Muhammad Abdul Wahab Khalaf.
Kemungkinan besar kitab itu merupakan diktat pembelajarannya di kampus mengingat STI mengadopsi kurikulum Universitas Al-Azhar.
Baca juga: Janganlah Tuan Melupakannya, In Memorial 13 Tahun Teungku Hasan Tiro
Pada saat yang bersamaan ia tidak terlibat bersama Lafran Pane yang mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di sela mata kuliah Tafsir (Ushuluddin).
Hasan Tiro dan Lafran Pane satu generasi di STI, rasanya tidak lazim seorang Hasan Tiro yang gemar berorganisasi tidak terlibat bersama 14 orang yang mendirikan HMI.
Artikulasi di atas menganulir karya Hasan Tiro yang berjudul Perang Aceh sebagai skripsinya di Fakultas Hukum UII.
Buku Perang Aceh yang diterbitkan oleh Hasan Tiro pada April 1948 tidak menunjukkan nuansa “hukum” tetapi lebih sebagai kronik sejarah.
Buku itu juga sama sekali tidak menyebutkan UII atau untuk kepentingan skripsi.
Dengan karya itu, Hasan Tiro justru hendak membantah sejarah Indonesia yang terjajah 350 tahun.
Baca juga: 13 Tahun Meninggal Hasan Tiro, Sejarah Perjuangan Hingga ‘Dekrit Keramat’ di Camp Bateë Iliëk
Di dalamnya ia menunjukkan bahwa Aceh tidak tunduk secara sepenuhnya atas pendudukan kolonialisme Belanda.
Oleh karena itu, pendapat yang mengatakan buku itu adalah skripsinya di Fakultas Hukum UII belum memiliki bukti yang kuat, sebagaimana dengan status perkuliahannya di kampus tersebut apakah selesai atau tidak.
Tempat Tinggal Hasan Tiro
Dalam satu bulan terakhir, muncul perbincangan sengit di kalangan mahasiswa Aceh di Yogyakarta terkait di mana Hasan Tiro tinggal saat kuliah di Yogyakarta.
Beberapa kalangan meyakini Hasan Tiro tinggal di Asrama Merapi Dua.