Berita Aceh Utara

SMAN 1 Matangkuli Aceh Utara Laksanakan Asesmen Setara AKM Berbasis Digital Kemendikbud Ristek RI

Penulis: Jafaruddin
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SMA Negeri 1 Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, melaksanakan asesmen sumatif semester ganjil dari 4 sampai 12 Desember 2023

Sebagai Sekolah Penggerak, SMA Negeri 1 Matangkuli sudah dua tahun menjalankan asesmen berbentuk digital, tidak hanya asesmen sumatif maupun formatif, tetapi juga asesmen diagnostik siswa. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - SMA Negeri 1 Matangkuli,  Aceh Utara melaksanakan asesmen sumatif semester ganjil dari 4 sampai 12 Desember 2023.

Sebagai Sekolah Penggerak, SMA Negeri 1 Matangkuli sudah dua tahun menjalankan asesmen berbentuk digital, tidak hanya asesmen sumatif maupun formatif, tetapi juga asesmen diagnostik siswa. 

Kepala SMA Negeri Matangkuli, Khairuddin MPd, Kamis (7/12/2023), mengatakan sekolah yang ia pimpin melaksanakan asesmen sumatif berbasis digital. 

Namun kualitas soal yang dibuat oleh guru setara dengan soal pada Asesmen Kompetensi Awal (AKM) pada Asesmen Nasional (AN) Kemendikbud Ristek RI. 

“Siswa harus terbiasa menjawab soal berbasis literasi dan numerasi, selayaknya soal yang terdapat di AKM Kemendikbud Ristek," kata Khairuddin.

Dijelaskannya, soal literasi dan numerasi tersebut meliputi sebuah teks sebagai stimulan, kemudian siswa menganalisis teks tersebut baik secara konteks maupun konten. 

Baca juga: Bermodal Rp 200 Ribu, Muna Menjadi Pengusaha Keripik di Saree

Guru membuat soal penalaran terkait teks. Guru bidang studi yang membuat soal bukan hanya guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris terkait dengan literasi. 

"Begitu juga soal numerasi tidak hanya oleh guru Matematika. Kita ingin menghilangkan stigmasi bahwa literasi dan numerasi menjadi milik semua bidang studi," ungkap Khairuddin yang juga Ketua Guru Inti Disdik Aceh.

Guru SMA berprestasi tingkat provinsi ini menuturkan, kemampuan literasi dan numerasi di Indonesia masih sangat rendah, meski peringkat Indonesia sudah mulai beranjak di PISA 2022, namun nilai literasi terutama numerasi masih rendah. 

"Kemampuan literasi dan numerasi sangat penting bagi generasi milenial agar memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif, tidak mudah marah menghadapi berita yang belum tentu benar. Memiliki kemampuan analisis yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari." ujarnya lagi.

Khairuddin mengungkapkan, arah pendidikan Indonesia bermuara pada kemampuan literasi dan numerasi.

Membuat asesmen setara AKM sangat membantu mempersiapkan siswa menuju ujian perguruan tinggi, atau Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).

Baca juga: Kondisi Devnisa Putri Dengar 4 Anaknya Tewas Dibunuh Suami Panca Darmansyah, Kejiwaannya Tak Stabil

Karena katanya, untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) secara nasional, siswa juga dituntut memiliki kecakapan literasi dan numerasi. 

Halaman
12

Berita Terkini