Menurutnya, sebenarnya warga telah menyampaikan menolak menampung Rohingya. Masyarakat meminta Rohingya harus angkat kaki dari Pidie.
Sebab, keberadaan Rohingya sangat merugikan warga. Prilaku Rohingya cenderung mencuri kelapa dan melepaskan ternak yang dikandang.
"Rohingya akan berbahaya lagi jika lama tinggal di Pidie, disamping Rohingya membuang air besar (BAB) sembarangan di tambak warga," jelasnya.
Kata Wahyudi, Pemerintah Pusat berusaha mencari lahan untuk merelokasi Rohingya. Dalam mencari lahan untuk Rohingya, butuh bantuan Pemerintah Provinsi Aceh untuk mencari lahan. Ternyata ada lahan di dua kabupaten sebagai relokasi .
"Namun, tidak serta merta bisa diterima, karena lokasi penampungan sementara berupa hutan yang tidak boleh langsung ditempati. Namun, harus adanya tanggung jawab pengelola pengungsi adalah UNHCR terhadap lokasi. Sehingga Kabupaten Pidie masih menunggu kepastian relokasi," pungkasnya. (*)