Berita Aceh Timur

Ambruknya Jembatan Penghubung Gampong Kliet dan Leubok Pempeng Menyulitkan Akses Warga

Penulis: Maulidi Alfata
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi jembatan penghubung Gampong Kliet - Leubok Pempeng di Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Rabu (27/12/2023)

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, ACEH TIMUR - Jembatan penghubung antara Gampong Kliet dan Gampong Leubok Pempeng mengalami kerusakan parah akibat abrasi sungai, Rabu (27/12/2023), hingga tidak dapat dilalui oleh warga setempat.

Jembatan yang memiliki panjang 70 meter dan lebar 5 meter tersebut menjadi jalur vital bagi transportasi warga antara Kecamatan Pereulak dan Ranto Peureulak, Aceh Timur.

Karena telah menjadi bagian integral dalam mobilitas sehari-hari, jembatan ini juga salah satu bangunan tua yang telah melayani warga sejak lama.

Keuchik Gampong Kliet, Yusri menjelaskan bahwa bagian abutmen jembatan roboh akibat abrasi beberapa bulan lalu.

Saat ini, warga setempat terpaksa menggunakan jembatan darurat untuk pejalan kaki dan kendaraan roda dua.

Baca juga: Mandi di Aliran Banjir, Dua Bocah SD Tenggelam dan Ditemukan Meninggal di Aceh Tamiang

"Bagian abutmen jembatan yang roboh telah dikeruk oleh pihak rekanan untuk diperbaiki, namun hingga saat ini belum ada perkembangan signifikan terkait perbaikan jembatan ini," ungkap Yusri.

Menurutnya, jembatan ini memiliki peran krusial dalam membantu warga mengangkut hasil bumi untuk dijual.

Meskipun ada jalur alternatif, medan licin dan berbahaya membuatnya sulit dilewati, terutama pada musim hujan

Yusri menambahkan bahwa jembatan ini sebelumnya telah mengalami kerusakan dan pernah diperbaiki oleh Medco E&P Malaka pada Januari 2023.

Baca juga: Jelang Libur Nataru, 8 Ribu Lebih Wisatawan Berkunjung ke Sabang

Namun, kerusakan kembali terjadi, mengingat usia jembatan yang sudah mencapai setengah abad.

"Diharapkan pihak rekanan segera memperbaiki jembatan ini. Jika memungkinkan, pemerintah melakukan pembangunan jembatan baru akan lebih baik agar menghindari kerusakan berulang.

Perbaikan hanya pada bagian yang rusak bisa mengakibatkan kerusakan lainnya di masa mendatang," tutur Yusri dengan harapan perbaikan segera dilakukan.

Baca juga: UNHCR Mohon-mohon Pada Siapapun untuk Selamatkan Kapal Rohingya: Situasi yang Menyedihkan

Berita Terkini