SERAMBINEWS.COM - Berikut hukum mengucapkan selamat ulang tahun dalam pandangan ajaran agama Islam.
Mengucapkan selamat ulang tahun tahun menjadi sebuah kebiasaan di masyarakat dewasa ini, terutama di kalangan kawula muda.
Ucapan itu merupakan bentuk perayaan sederhana, selain perayaan dalam bentuk pesta yang dipersembahkan bagi mereka yang berulang tahun.
Tak terkecuali umat muslim, tak sedikit diantaranya yang merayakan ultah sahabat atau kerabatnya dengan perayaan sederhana atau sekedar mengucapkan selamat berulang tahun.
Misalnya mengucapkan selamat ulang tahun dengan menyisipkan Bahasa Arab, seperti barakallah fii umrik.
Lantah bagaimanakah sebenarnya hukum merayakan ulang tahun atau mengucapkan selamat ulang tahun menurut ajaran Islam?
Hukum mengucapkan selamat ulang tahun
Dikutip dari berbagai sumber, dalam islam tidak ada hukum khusus untuk mengingat atau mengucapkan hari kelahiran.
Meski begitu, bila mengambil contoh dari Rasulullah, Nabi Muhammad mengisi kegiatan hari lahirnya dengan berpuasa.
Baca juga: 57 Ucapan Selamat Ulang Tahun Islami ‘Barakallah Fii Umrik’ untuk Semua Orang, Ada untuk Kekasih!
Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits berikut:
Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab:
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
“Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.” (HR. Muslim no. 1162)
Hukum mengucapkan selamat ulang tahun adalah mubah atau boleh dilakukan.
Mubah bermakna, jika dikerjakan tidak mendapatkan pahala juga tidak berdosa.