Luar Negeri

Serangan Udara di Baghdad Irak Tewaskan 4 Orang, Termasuk Abou Taqwa Komandan Brigade Al-Nujaba

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Taleb Al-Saidi (Abou Taqwa). Pejabat senior PMF Irak terbunuh dalam serangan udara di Baghdad pada hari Kamis (4/1/2023).

SERAMBINEWS.COM - Setidaknya empat pejuang milisi tewas dan enam lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak terhadap markas milisi yang didukung Iran di Baghdad timur pada hari Kamis (4/1/2023), kata sumber polisi dan keamanan kepada Reuters.

Sumber polisi dan saksi mata mengatakan setidaknya dua roket yang diluncurkan dari drone tersebut, menghantam sebuah bangunan yang digunakan oleh kelompok milisi Irak Al-Nujaba.

Seorang juru bicara kelompok itu mengatakan tiga pejuang mereka tewas, termasuk seorang komandan lokal di al-Nujaba, Taleb Al-Saidi atau Abou Taqwa.

Juru bicara tersebut menuduh Amerika Serikat yang melakukan serangan itu.

Polisi Irak dan sumber keamanan mengatakan mereka tidak memiliki rincian lebih lanjut tentang siapa yang mungkin melakukan serangan tersebut, sambil menunggu penyelidikan pemerintah.

Sebuah serangan udara di tengah kota Baghdad, Irak, Kamis (4/1/2024) membunuh seorang pemimpin milisi pro-Iran. 

Kelompok milisi Popular Mobilization Force (PMF) mengonfirmasi bahwa wakil kepala operasi di Baghdad, Mushtaq Talib Al-Saidi alias Abu Taqwa terbunuh dalam serangan tersebut.

PMF menyatakan bahwa Abu Taqwa terbunuh oleh "agresi brutal Amerika."

Namun, sejuah ini, belum diketahui pelaku serangan udara itu dan belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.

PMF sendiri adalah koalisi milisi yang secara resmi menempati posisi di rantai komando militer Irak.

Serangan udara ini diluncurkan di tengah memanasnya tensi regional seputar serangan Israel dan Jalur Gaza. 

Perang Israel-Gaza semakin memanas usai Israel membunuh pimpinan Hamas, Salih Al-Aruri di Beirut, Lebanon pada Selasa (2/1) lalu.

Di lain sisi, serangan ini juga bertepatan dengan tekanan yang menguat dari pemerintah Irak agar pasukan koalisi pimpinan AS segera angkat kaki dari negara itu.

Juru bicara militer Irak, Yahya Rasul,  menuduh "Pasukan Koalisi Internasional (pimpinan AS) bertanggung jawab atas serangan tanpa provokasi terhadap badan keamanan Irak yang beroperasi seturut wewenang yang diberikan Panglima Angkatan Bersenjata (Irak)."

Serangan di Baghdad dilaporkan membunuh dua orang dan menimbulkan lima korban luka.

Halaman
123

Berita Terkini