Perang Gaza

Bom Israel yang Dijatuhkan di Gaza Setara dengan 2 Bom Nuklir Hiroshima

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 9 Desember 2023, menunjukkan asap membubung selama serangan Israel di Gaza di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan kelompok militan Hamas Palestina.

SERAMBINEWS.COM - Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med melaporkan pada hari Kamis bahwa media Israel telah mengakui menjatuhkan 10.000 bom di Jalur Gaza sejak awal agresi pada 7 Oktober.

Organisasi internasional tersebut mengatakan jumlah bahan peledak yang diluncurkan ke Gaza melebihi 25.000 ton dengan laju 70 ton per kilometer persegi, dan mencatat bahwa jumlah bahan peledak tersebut setara dengan dua kali kekuatan bom nuklir AS yang dijatuhkan di Hiroshima.

Organisasi yang bermarkas di Jenewa tersebut mengatakan tentara pendudukan Israel mengklaim bahwa pesawat tempurnya menargetkan lebih dari 12.000 “target” di Jalur Gaza, dimana jumlah setiap individu di Jalur Gaza melebihi 10 kilogram bahan peledak.

Organisasi tersebut juga menunjukkan bahwa Israel sengaja menggunakan campuran bahan peledak yang dikenal sebagai RDX, dengan kekuatan 1,34 kali TNT.

Baca juga: Laskar Hizbullah di Lebanon Tembakkan Roket Burkan, Sejumlah Situs Militer di Utara Israel Hancur

Menurut Euro-Med Human Rights Monitor, ini berarti bahwa kekuatan destruktif dari bahan peledak yang dijatuhkan di Gaza melebihi apa yang dijatuhkan di Hiroshima, mengingat luas kota di Jepang adalah 900 km2, sedangkan luas Gaza tidak melebihi 360 km2.

"Israel" menggunakan bom dengan daya hancur yang sangat besar, beberapa di antaranya berkisar antara 150 kg hingga 1.000 kg, menyoroti pernyataan Menteri Keamanan Israel Yoav Galant yang mengakui bahwa lebih dari 10.000 bom dijatuhkan di Kota Gaza.

Hizbullah kembali memberikan ancaman bagi Israel, sebagai respon atas tindakan Israel yang menewaskan pemimpin Hamas Saleh al-Arouri.

Diketahui, Hizbullah meradang dengan serangan Israel tersebut, yang tidak hanya menewaskan al-Arouri di Beirut, Selasa (2/1/2024), tapi juga menewaskan pemimpin lokal Hizbullah, Hussein Yazbek.

Yazbek tewas usai terkena serangan drone Israel di Lebanon Rabu (3/1/2024).

Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah mengatakan dalam pidatonya yang disiarkan televisi untuk kedua kalinya, menegaskan kembali bahwa Hizbullah tidak bisa diam terhadap serangan maut tersebut.

Dirinya juga memperingatkan seluruh Lebanon berpotensi akan terpapar usai serangan Israel tersebut, ujarnya Jumat (5/1/2024).

Ini bukan pertama kalinya Nasrallah menjanjikan pembalasan, mengutip Al Jazeera.

Dia pada hari Rabu (3/1/2024) memperingatkan agar tidak ‘memantik api’ dengan Israel.

Namun dirinya menyebut, Hizbullah akan melakukan perlawanan habis-habisan ‘tanpa batas’ jika terjadi perang dengan Israel.

“Jika musuh berpikir untuk melancarkan perang melawan Lebanon, maka pertempuran kita tidak akan ada batasnya, tanpa batas, tanpa aturan. Dan mereka tahu apa yang saya maksud,” kata Nasrallah.

Halaman
12

Berita Terkini