SERAMBINEWS.COM - Berikut rincian rekrutmen CPNS dan PPPK 2024.
Diketahui, pemerintah kembali membuka rekrutmen CPNS dan PPPK tahun ini.
Sebanyak 2.302.543 juta formasi bakal tersedia pada penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpanrb) Muhammad Azwar Anas selepas bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Jumat (5/1/2024).
Lantas bagaimana rincian kuota CPNS 2024? Berikut rinciannya:
429.183 formasi untuk instansi pusat terbagi:
- CPNS Fresh Graduate atau umum sebanyak 207.247 kursi
- CPNS dosen sebanyak 15.460 kursi
- CPNS tenaga guru, tenaga kesehatan dan tenaga teknis sebanyak 191.787 kursi
- PPPK tenaga guru, tenaga kesehatan dan tenaga teknis sebanyak 221.936 kursi.
"Kemudian PPPK sebanyak 221.936 untuk tenaga guru, tenaga kesehatan dan tenaga teknis. Sedangkan kebutuhan instansi daerah lebih besar dibanding untuk instansi pusat. Kenapa? Karena jumlah ASN kita di daerah itu lebih tinggi 70 persen dibanding ASN kita yang ada di pusat," kata Anas di Istana Negara, Jumat (5/1/2024).
Anas mengungkapkan nantinya formasi fresh graduate akan difokuskan untuk kebutuhan aparatur negara di IKN.
Itu merupakan titah langsung Presiden Joko Widodo.
"Formasi fresh graduate juga untuk IKN. Talenta unggul nanti ini akan diarahkan ke IKN sebagaimana arahan presiden," imbuh Anas.
Mengenai berapa banyak yang bakal ke IKN dan kebutuhan formasinya pada bagian apa saja, Anas belum mau mengungkapkan.
Nantinya ada perhitungan sendiri dari kementerian dan lembaga soal berapa banyak kebutuhan ASN di IKN.
"Nanti akan kita hitung sesuai dengan kebutuhan Kementerian lembaga yang akan pindah ke IKN," imbuh Anas.
Lebih lanjut Anas menjelaskan PNS di IKN bakal bekerja dengan lebih lincah. Akan ada sistem khusus yang dibentuk berbasis elektronik.
"Apalagi nanti sistem pemerintah berbasis elektronik, termasuk platform tunggal dari ASN sedang diselesaikan dalam bulan ini, sehingga dengan demikian cara kerja ASN ke depan akan lebih lincah, lebih efektif, dan pelayanan publiknya akan lebih berdampak," tutup Anas.