Perang Gaza

Hamas Rilis Video Tentara Israel yang Terbunuh dan Ditawan di Gaza

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Israeli soldiers held captives in Gaza

SERAMBINEWS.COM - Brigade Al-Qassam Hamas merilis sebuah video yang menunjukkan rekaman adegan tentara Israel yang ditangkap oleh tentara Israel dan dibunuh dalam upaya operasi penyelamatan.

Tentara Israel telah mengumumkan pada bulan Desember bahwa mereka "secara tidak sengaja" membunuh tiga tahanan Israel di lingkungan Shuja'iya di Gaza timur.

Al-Qassam menyatakan, "Adegan tentara Zionis dibunuh oleh tentara pendudukan di Shuja'iya setelah lebih dari satu kali upaya sebelumnya untuk membunuh mereka di berbagai lokasi di lingkungan tersebut," menambahkan, "Waktu hampir habis."

Bulan lalu, juru bicara tentara Israel, Abu Ubaida, mengatakan bahwa tentara Israel masih mempertaruhkan nyawa tentaranya yang ditawan, mengabaikan perasaan keluarga mereka.

Tentara sengaja mengeksekusi ketiga orang tersebut dan memilih untuk membunuh mereka daripada melepaskannya.

Tentara Israel mengklaim telah mengambil mayat lima sandera Israel dari sebuah terowongan di Jalur Gaza, Minggu (24/12/2023) malam.

Pengumuman tersebut muncul sehari setelah Brigade Al-Qassam mengatakan mereka kehilangan kontak dengan kelompok yang bertanggung jawab atas lima sandera Israel.

Brigade Al-Qassam menyampaikan para sandera tersebut mungkin terbunuh dalam serangan Israel.

“Pasukan Israel telah menemukan jaringan terowongan di wilayah Jabalia, Jalur Gaza utara, dan mengambil mayat lima sandera Israel yang terbunuh di sana,” ujar juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, dalam sebuah pernyataan, Minggu, dilansir Anadolu Agency.

Israel Rilis Video

Militer Israel merilis rekaman yang disebut-sebut berada di dalam terowongan besar yang digali oleh Hamas di mana lima sandera Israel ditemukan tewas.

Klip tersebut menunjukkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berkumpul di pintu masuk terowongan.

Dikutip dari WION, tempat itu dikatakan berada lebih dari 32 kaki di bawah sekolah dan rumah sakit di kota Jabalia, utara Jalur Gaza.

Militer Israel meyakini lorong tersebut, yang ditemukan selama serangan militer yang dilakukan untuk membongkar operasi Hamas, adalah markas bawah tanah Hamas di Gaza Utara.

Sebelumnya, tiga dari lima sandera ini ditampilkan dalam video yang dirilis Brigade Al-Qassam beberapa hari lalu.

Dalam video tersebut, para sandera mendesak pemerintah Israel untuk tidak membiarkan mereka disandera.

“Militer bermaksud untuk memperluas operasinya di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, dengan tujuan untuk mendapatkan kendali atas kota tersebut," kata Hagari.

“Mungkin memerlukan banyak waktu," tambah dia.

Ia lalu menggambarkan serangan darat di Jalur Gaza sebagai sesuatu yang "kompleks".

“Tidak mungkin untuk membubarkan Hamas tanpa adanya korban di pihak kami," lanjut Hagari.

IDF Klaim Robohkan Terowongan Hamas

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka menemukan jaringan terowongan besar Hamas di bawah kamp pengungsi Jabaliya dekat Kota Gaza, tempat lima sandera Israel ditemukan awal bulan ini.

Pengungkapan mengenai jaringan tempat persembunyian dan benteng bawah tanah di Gaza muncul ketika militer mengatakan mereka telah menyelesaikan pembongkaran pusat komando bawah tanah Hamas di Jalur utara.

IDF mengatakan pasukan telah dikerahkan untuk menyelidiki kemungkinan terowongan yang terletak di bawah Jabaliya awal bulan ini, dilansir The Times of Israel.

Mereka mengklaim akhirnya menemukan terowongan dan sisa-sisa tiga tentara dan dua warga sipil.

Dua jenazah pertama, Dado dan Zacharia, ditemukan pada 13 Desember 2023.

Tiga hari kemudian, tiga jenazah lainnya yakni Beizer, Sherman, dan Toledano, yang ditemukan di area berbeda dalam jaringan terowongan.

IDF awalnya menemukan terowongan setelah mengerahkan pasukan berdasarkan intelijen bahwa ada dua sandera yang ditahan di Jabaliya, sebuah lingkungan padat penduduk dan kamp pengungsi yang berbatasan dengan Kota Gaza di Gaza utara.

Poros tersebut yang diselidiki oleh pasukan, termasuk unit teknik tempur elite Yahalom, mengungkapkan jaringan terowongan besar dengan dua tingkat dan sebuah lift yang mengarah ke puluhan meter ke aula besar dan pusat komando.

Cabang-cabang jaringan itu disebut membentang di bawah sekolah dan rumah sakit terdekat, menurut militer Israel.

Salah satu terowongan termasuk sebuah terowongan yang mengarah langsung ke rumah mantan komandan brigade Gaza utara Hamas, Ahmed Ghandour, yang tewas dalam serangan udara Israel beberapa minggu lalu.

Senjata dan infrastruktur yang digunakan untuk memproduksi senjata juga diklaim Israel ditemukan di terowongan tersebut.

Jaringan terowongan besar ini disebut dihancurkan beberapa hari lalu oleh IDF setelah menyelesaikan pemindaian di area tersebut.

Benteng bawah tanah ini adalah yang terbaru dari serangkaian kompleks bawah tanah besar yang ditemukan oleh IDF di Gaza utara, selama beberapa minggu terakhir.

Dalam pernyataan singkatnya, IDF mengatakan pihaknya telah menyelesaikan pembongkaran kompleks komando bawah tanah Hamas di Gaza utara.

Diketahui, Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

Serangan itu menewaskan 20.424 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Serangan Israel juga melukai 54.036 warga lainnya, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.

Sementara, sekitar 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza dengan setengah dari persediaan perumahan di wilayah pesisir rusak atau hancur.

Kemudian, hampir 2 juta orang mengungsi di daerah kantong padat penduduk tersebut di tengah kekurangan makanan dan air bersih.(*)

 

Berita Terkini