Video

VIDEO 'Berapi-api' Megawati Tak Takut Dibully: Kalau Diintimidasi, Dipukul Langsung Ngomong!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Ketua Umum PDI-P yang juga Presiden Ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri berbicara panjang lebar tentang kondisi Bangsa Indonesia akhir-akhir ini.

Megawati menyorot berbagai persoalan yang dihadapi Bangsa Indonesia dalam pidato politiknya di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (10/1/2024).

Pidato politik Megawati ini merupakan puncak dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDI-Perjuangan.

Dalam pidato yang disiarkan langsung di Youtube Kompastv dan Tribun Network, nada pidato Megawati sempat beberapa kali meninggi.

Terutama menyinggung tentang kehidupan rakyat dan kepemimpinan yang menurutnya mulai meninggalkan kepentingan rakyat, bahkan ada intimidasi dan kekerasan terhadap rakyat.

Dalam kesempatan itu, Megawati juga bercerita panjang lebar tentang maksud cinta Tanah Air yang ditanamkan oleh ayahnya Soekarno, kepada dirinya sejak kecil.

Ia juga bercerita saat masih kecil diajak oleh Bung Karno ke Tingkok, dan melihat langsung bagaimana anak-anak Tiongkok diajarkan berdiri tegak lurus untuk menunjukkan cinta tanah air.

“Lalu saya dibilang komunis, saya tidak mengikut komunis, saya mengikut Pancasila. Tapi kan banyak hal yang bisa, bisa, dan bisa untuk ditiru,” ujar Megawati sembari menceritakan tentang isi surat Presiden Tiongkok Xi Jinping yang antara lain menyebutkan bahwa di Tiongkok sudah tidak ada kemiskinan sampai di tingkat desa.

Suara Megawati tiba-tiba meninggi.

“Pertanyaan saya, apakah (di negara kita) sampai tingkat desa tidak ada rakyat yang masih kita sebut fakir miskin?”.

“Makanya kenapa yang menjadi tagline pada rakernas ketiga PDIP “Fakir miskin musti dipelihara oleh negara’,” ungkap Mega disambut tepuk tangan hadirin.
“Bisa apa tidak... bisa,” ujar Mega menjawab sendiri pertanyaan.

Ia kemudian melanjutkan, “Kamu mesti hitung APBN nanti dengan menteri keuangan,” ujar Megawati menunjuk ke arah Ganjar Pranowo yang duduk tepat di depan mimbar Megawati berpidato.

“Nah, jadi kan betul dengan ada Pak Mahfud, jangan sampai ada korupsi. Ya habislah kalau semuanya korupsi,” lanjut Megawati.

Dua Gelar Profesor, 10 Doktor Honoris Causa

Dalam kesempatan itu, Megawati juga bercerita dirinya saat ini ditunjuk sebagai salah satu anggota Badan Riset dan lnovasi Nasional (BRIN).

Halaman
123

Berita Terkini