Di sisi lain, saat menyambut bulan bulan, termasuk bulan Rajab, Rasulullah SAW mengajarkan membaca doa pergantian bulan.
Terutama ketika melihat hilal (bulan baru) pada malam harinya.
Adapun keutamaan membaca doa pergantian bulan ini sebagai bentuk rasa syukur.
Dalam Islam, sebenarnya setiap waktu, detik demi detik maupun bulan demi bulan adalah waktu berharga yang perlu disyukuri.
Oleh karenanya, dianjurkan memanjatkan doa setiap menjelang pergantian bulan.
Doa Pergantian Bulan
Berikut doa pergantian bulan yang dapat dipanjatkan seperti menyambut bulan Rajab.
الله اكبر الله اكبر الله اكبر الحمد لله الذي ذهب بشهر كذا وجاء بشهر كذا
Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar. Alhamdulillahil ladzii dzahaba bi syahri kadzaa wa jaa-a bi syahri kadzaa.
Artinya:
“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan bulan ini (sebutkan nama bulannya) dan telah mendatangkan bulan ini (sebutkan nama bulan yang baru).”
Doa pergantian bulan ini diambil dalam kitab Al Adabus Syariyah, Imam Ibn Muflih Al Maqdisi.
Keistimewaan bulan Rajab bahkan disebutkan dalam Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 36.
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَ بِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَ وَ تِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَ لِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ وَقَ تِلُوا ٱلْمُشْرِكِينَ كَا فَّةً كَمَا يُقَ تِلُونَكُمْ كَا فَّةً وَٱعْلَمُو ا أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ
Inna 'iddatasy-syuh ri 'indallāhi nā 'asyara syahran fī kitābillāhi yauma khalaqas-samāwāti wal-ar a min-hā arba'atun urum, żālikad-dīnul-qayyimu fa lā ta lim fīhinna anfusakum wa qātilul-musyrikīna kāffatang kamā yuqātil nakum kāffah, wa'lamū annallāha ma'al-muttaqīn
Artinya:
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.