Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Dua pria yang meninggal saat membersihkan lumpur dalam sumur di Desa Baree Blang, Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara pada Jumat (26/1/2024) sore sekira pukul 16.30 WIB, terpaksa dievakuasi dengan menggunakan tali.
Pasalnya, dua warga lainnya yang hendak turun ke sumur untuk melihat kedua korban meninggal itu, mencium bau gas yang diduga beracun.
Kedua korban tersebut adalah M Saifi (44), warga Desa Baree Blang, yang berdomisili di Desa Ceubrek, Kecamatan Meurah Mulia.
Seorang lagi yakni Ridwan (37), warga Desa Buket Markati, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara.
Pada Sabtu (27/1/2024) pagi, kedua korban sudah dikebumikan di kawasan desa masing-masing setelah dibawa pulang dengan ambulans.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com menyebutkan, kejadian itu berawal ketika Ridwan diajak Saifi untuk membantunya membersihkan lumpur dalam sumurnya, setelah memuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke dalam mobil.
“Adik saya kemudian langsung turun ke sumur untuk membersihkan lumpur dalam sumur,” ujar Rasyidin, abang kandung Ridwan kepada Serambinews.com, Sabtu (27/1/2024).
Namun, ketika berada di dalam sumur, korban langsung merasa lemas serta tidak bergerak.
Melihat Ridwan sudah lemas, kemudian anak Saifi (Iqbal), turun ke dalam sumur hendak membantu korban yang sudah lemas.
“Tapi di pertengahan kedalaman sumur, ia (Iqbal) tidak sanggup lagi turun ke dasar sumur karena kekurangan oksigen sehingga kembali naik ke atas,” ungkap Rasyidin.
Bahkan setelah naik lagi dari dalam sumur, Iqbal mengalami pusing, mual, dan kemudian muntah-muntah.
Kemudian Saifi langsung turun membantu Ridwan.
Setelah sampai ke dasar sumur, ternyata M Saifi pun ikut lemas dan tidak bergerak.
Melihat hal tersebut, Iqbal memanggil warga lainnya guna membantu kedua korban.
“Seorang warga lainnya yang juga turun ke dalam sumur, tapi setengah kedalaman turun, langsung minta naik lagi karena mencium bau gas yang diduga beracun,” katanya.
Bahkan pria tersebut juga mengalami muntah-muntah setelah naik dari dalam sumur.
Untuk mengevakuasi korban dari dalam sumur, warga terpaksa menggunakan tali.
Warga memasang simpul tali tambang pada bagian kaki korban dengan menggunakan galah, kemudian menarik tubuh korban ke atas.
“Setelah mendapat informasi itu, saya langsung menghubungi ambulans untuk membawa pulang adik saya, dan tadi pagi sudah dikebumikan di Desa Cot Barat, Kecamatan Tanah Luas,” ujar Rasyidin.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto melalui Kapolsek Meurah Mulia, Iptu Ade Candra menyebutkan, untuk evakuasi korban, warga membuat sebuah kayu dimodifikasi dengan tali tambang untuk mengaitkan dalam tubuh korban yang berada di dalam sumur dan mengangkat ke atas.
Sesampainya di atas, kedua korban sudah tidak memiliki detak jantung lagi.
Kapolsek Meurah Mulia menambahkan, setelah dievakuasi kedua korban langsung dibawa ke rumah duka masing-masing untuk difardhukifayahkan.
"Keluarga korban menolak untuk dilakukan visum terhadap kedua jenazah dan menganggap musibah serta bersedia membuat surat pernyataan," jelasnya.
Kedalaman sumur tersebut diperkirakan sekitar 14 cincin.(*)