Berita Pidie

Lestarikan Budaya Leluhur, DWP Disdikbud Pidie Teot Apam Massal, Begini Penjelasan Kadisdik

Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie, Yusmadi MPd saat melihat ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) melakukan teot apam (membuat kue apam khas Aceh) di kantor setempat, Selasa (7/2/2024).

Ia menjelaskan, kenduri apam merupakan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan, sekaligus diperkenalkan kepada pelajar belajar teot apam.

SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Puluhan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pidie menggelar kenduri teot apam, Selasa (6/2/2024).

Teot apam atau membuat kue serabi khas Aceh ini secara tradisional.

Kenduri apam yang merupakan tradisi masyarakat Pidie dilakukan di Bulan Rajab.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pidie telah memasukkan kenduri apam dalam kelender disdik.

" Kenduri apam itu masuk dalam kurikulum pelajaran Prakarya, lantaran apam salah satu makanan ciri khas Pidie," jelas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie, Yusmadi Kasem SPd MPd.

Ia menjelaskan, kenduri apam merupakan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan, sekaligus diperkenalkan kepada pelajar belajar teot apam.

Selama ini, pelajar hanya kenal dengan makanan modern sehingga dengan ada aktivitas teot apam, maka pelajar akan cinta pada tradisi teut apam.

Ia menyebutkan, kenduri apam itu akan dilaksanakan semua sekolah, baik negeri maupun swasta.

Namun, anggaran secara khusus tidak diplotkan sehingga dewan guru dan komite sekolah akan melakukan patungan dana.

DWP Disdik Pidie

Sementara, Ketua DWP Disdikbud Pidie, Ny Nurlaila Yusmadi SAg mengatakan, kegiatan teot apam ini dilakukan dengan aneka varian.

Dikatakan, tujuan kegiatan ini untuk memulaikan bulan Rajab sehingga dilakukan kenduri apam oleh Dharma Wanita Persatuan Disdikbud Pidie.

"Ada sekira 700 apam atau 30 aree kita buat dengan berbagai varian. Ada varian bunga telang, buah naga, labu kuning, ketela ungu, buah gadong, daun pandan hingga durian.

"Kita mengkombinasikan bahan dengan anek varian supaya ada kombinasi tidak bosan memakannya. Ada keindahan tampilan sehingga memperkaya variasi," demikian Ketua DWP Disdikbud Pidie, Ny Nurlaila Yusmadi SAg. (*)

 

Berita Terkini