Di antara kelompok itu, sebutnya, Firkah Abu Hamzah, adalah gerakan terorisme yang paling keras, fanatik dan menyuruh orang untuk melakukan kekerasan.
Abu Hamzah sendiri, kata Dedy, awalnya bersekolah di New Zealand dan sekarang berada di Suriah. Bergabung dengan ISIS.
Di antara model gerakan kelompok ISIS adalah melibatkan perempuan, anak, dan bahkan anggota keluarganya untuk melakukan aksi terorisme dan bom bunuh diri.
Fakta terakhir, kata Kombes Dedy, pimpinan ISIS di dunia itu juga meledakkan diri sendiri bersama anggota keluarganya.
Baca juga: Jaga Marwah Syariat Islam di Aceh, Aktivis Dayah Minta Praktik Jual Beli Suara Dapat Dicegah
Ada juga kelompok salafi wahabi yang suka membuat kajian agama sendiri-sendiri, tertutup, dan bersifat eksklusif.
Tetapi, dalam kasus bom di Surabaya, ia mengatakan bahwa karakteristik pelaku sudah membaur dan berperilaku seperti masyarakat biasa, seperti menggunakan celana jeans dan istrinya tidak menggunakan cadar.
Selain itu, ia juga lulusan sebuah perguruan tinggi ternama di Surabaya yang mengambil jurusan kimia. “Jadi dulu dianggap sudah tobat. Densus (Densus 88, Red) ternyata tertipu,” katanya. (*)