Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Skuad Lantak Laju harus menjalani perjalanan panjang yang cukup melelahkan untuk menuju markas PSBS di Kota Biak, Papua.
Perjalanan mereka membutuhkan waktu sekitar 32 jam lewat darat dan udara, dari Langsa ke kota karang panas, julukan Biak.
Persiraja akan menantang PSBS Biak pada, Kamis (29/2/2024) di Stadion Cendrawasih. Pemenang laga ini otomatis akan meraih tiket promosi ke Liga 1 dan lolos ke final.
“Ini kami baru saja mendarat di Bandara Hasanuddin Makassar, masih menunggu penerbangan selanjutnya pukul 03:00 WITA nanti, dan kami sampai di Biak besok pagi, (pagi ini) pukul 07:00 WIT,” ujar Manajer Persiraja, Ridha Mafdhul Gidong di ujung sambungan telepon tadi malam, pukul 22:00 WIB.
Gidong mengakui, perjalanan menuju Biak memang melelahkan dan sangat menguras tenaga. Bayangkan, M Revan cs harus mengalami 3 kali pergantian hari dan zona waktu dalam perjalanan menuju Biak.
Namun, kata Gidong, para pemain sangat semangat dalam menantikan laga penentuan tersebut. Karena hanya butuh 1 kemenangan lagi, maka musim depan Persiraja sudah berkompetisi di Liga 1.
“Dukungan masyarakat Aceh membuat para pemain bersemangat,” ujarnya.
Gidong menjelaskan, selepas dari pertandingan Persiraja vs PSBS di Kota Langsa, Minggu (26/2/2024) sore, pada malamnya skuad lantak laju langsung berangkat dari Langsa ke Medan lewat perjalanan darat dengan bus.
“Dalam laga tandang ke Biak kali ini, Persiraja membawa 24 orang, mulai pemain, tim pelatih hingga official,” ujar Gidong.
Pada malam yang sama, skuad PSBS Biak juga ikut bertolak ke Medan, mereka juga akan terbang ke kembali ke markas dengan mengambil rute yang berbeda dengan Persiraja.
Disebutkan Gidong, pada Senin (26/2/2024) pagi, mereka memulai perjalanan udara dari Bandara Kualanamu Deliserdang, dengan transit di Bandara Hang Nadim Batam dan Bandara Juanda Surabaya, hingga berakhir tadi malam mendarat dengan mulus di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Lalu dinihari tadi, skuad Lantak Laju baru melanjutkan perjalanan dari Makassar ke Bandara Frans Kaisiepo Biak.
“Kita sama tim PSBS Biak sama-sama harus menjalani perjalanan panjang, tapi tadi rute penerbangannya beda, mungkin yang penerbangan dari Makassar ke Biak akan 1 pesawat lagi,” ujar Ketua HIPMI Aceh ini.
Perjalanan tandang kali mengambarkan kondisi Liga Indonesia yang sesungguhnya, ketika tim paling barat dan timur Indonesia bertemu dalam satu pertandingan.