SERAMBINEWS.COM - Perlukah menunaikan lagi shalat witir yang sudah dilakukan setelah tarawih?
Persoalan ini biasanya sering muncul dan ditanyakan oleh umat muslim setiap kali bulan suci ramadhan tiba.
Momen ramadhan memang banyak dimanfaatkan umat muslim untuk memperbanyak amal ibadah.
Selain puasa wajib di bulan ramadhan, umat muslim juga memanfaatkan waktunya di bulan ramadhan dengan mengerjakan shalat-shalat sunnah.
Salah satu shalat sunnah yang tak ketinggalan dan jadi rutinitas ibadah umat muslim di bulan suci ialah shalat witir.
Pada bulan Ramadhan, shalat witir sering dikerjakan setelah menunaikan shalat tarawih.
Model praktik shalat ini banyak diterapkan saat melakukan shalat tarawih berjamaah di masjid-masjid, baik itu yang menunaikan shalat tarawih 11 rakaat maupun 23 rakaat.
Sementara itu, pada momentum ramadhan, ada juga yang memanfaatkan waktu sepertiga malamnya dengan menunaikan ibadah shalat sunnah tahajud.
Namun persoalan yang sering membuat ragu, apakah harus mengerjakan shalat witir lagi setelah shalat tahajud, padahal sebelumnya sudah mengerjakan shalat witir setelah tarawih?
Baca juga: Tata Cara dan Niat Shalat Tarawih dan Witir Bagi Imam, Makmum Atau Sendiri Hingga Doa Kamilin
Hukum mengerjakan witir dua kali
Sebagaimana diketahui, shalat witir termasuk dalam ibadah malam.
Shalat sunnah ini dikerjakan pada malam hari, dan juga menjadi penutup shalat-shalat sunnah malam lainnya.
Ini sebagaimana disebutkan dalam hadis Riwayat Bukhari dan Muslim berikut.
اجْعَلُوا آخِرَ صَلَاتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا
Artinya: “Jadikan shalatmu yang paling akhir di waktu malam berupa shalat witir,” (HR Bukhari Muslim).
Mengingat shalat witir adalah shalat penutup, apakah perlu mengerjakan shalat witir lagi setelah tahajud?
Persoalan ini sebenarnya sudah pernah dibahas oleh Ustad Abdul Somad dalam kajiannya yang diadakan di salah satu Masjid di Pekanbaru.