Nelayan

Isak Tangis Pecah saat Nelayan Aceh Timur yang Ditahan Otoritas Thailand Bertemu Keluarga

Penulis: Maulidi Alfata
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluaga menyambut 28 nelayan yang tiba di pendopo bupati Aceh Timur, Sabtu (16/3/2024).

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Isak tangis pecah saat 28 nelayan yang sebelumnya ditahan Otoritas Thailand akhirnya bisa kembali bertemu dengan keluarganya.

Prosesi penyerahan para nelayan kepada keluarga itu dilakukan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Aceh Dr Muslem Yacob kepada Pemerintah Kabupaten Timur di Pendopo Bupati, Gampong Jawa, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh, Sabtu (16/3/2024).

Setelah diserahkan para nelayan langsung disambut oleh keluarganya masing-masing dengan penuh hangat dan haru.

Isak tangis pun tidak bisa dibendung, seketika suasana di teras pendopo berubah menjadi suka cita.

Tangisan tak terbendung saat anak dan istri yang telah lama merindukan kehadiran sang ayah akhirnya bisa melihatnya lagi.

Baca juga: 28 Nelayan yang Sempat Ditahan di Thailand, Tiba di Aceh Timur

Di tengah pelukan dan tangis bahagia, para nelayan serta keluarganya saling berpelukan dan bersalaman.

Dan setelah momen yang begitu mengharukan itu, mereka pun bersama-sama memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing, membawa pulang kebahagiaan yang telah lama dinantikan.

Kadinsos Aceh Dr Muslem Yacob didampingi Asisten II Sekda Kabupaten Aceh Timur Dr Darmawan M Ali, dan Kadinsos Pemkab Aceh Timur Ir Elfiandi.

Muslem menerangkan bahwa upaya pemulangan 28 nelayan ini sudah dilakukan jauh-jauh hari.

"Kami sudah lama berkoordinasi dengan KKP dan Kemenlu RI terkait pemulangan 28 nelayan ini, setelah melakukan koordinasi dengan pemerintah Thailand 28 orang ini sudah selesai menjalani masa hukuman pada 12 Maret, dan bisa dipulangkan ke Tanah Air," ujarnya, saat ditemui di Pendopo Bupati Aceh Timur

28 nelayan itu dipulangkan oleh Kemenlu RI dalam dua kloter, kloter pertama tiba di Jakarta pada 14 Maret malam hari, dan untuk kloter dua dipulangkan pada 15 Maret 2024 tiba di Jakarta pagi hari.

"Selanjutnya atas koordinasi BPPA, pak Pj Gubernur menginstruksikan untuk dilakukan koordinasi dengan Dinsos Aceh dan Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh, sehingga dari Jakarta kita fasilitasi pemulangan melewati bandara Kualanamu," tuturnya.

Ia berpesan ke depan untuk seluruh nelayan Aceh agar tidak melanggar rambu-rambu perbatasan, dikarenakan akan mendapat masalah dengan otoritas negara lain.

"Pak Pj Gubernur berpesan, ke depan para nelayan dalam mencari rezeki harus patuh terhadap batas dan rambu-rambu laut, karena setiap negara punya aturan tersendiri," pesannya kepada nelayan.(*)

Berita Terkini