keamanan menjadi fokus PT MPG yang membangun dan mengoperasikan PLTU 3&4 Nagan Raya yang berasa di Suak Puntong, Kuala Pesisir, Nagan Raya.
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Sebagai pembangkit listrik pertama China Datang Group yang mengusung inisiasi penghijauan, PT Meulaboh Power Generation (MPG) semakin mengukuhkan tekad menjadi protek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang aman dan bersih.
Guna mencapai hal tersebut, PT MPG menempuh beberapa cara.
Di antaranya mempererat dan memperdalam hubungan, serta berupaya meraih keberhasilan bisnis yang sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal ini, keamanan menjadi fokus PT MPG yang membangun dan mengoperasikan PLTU 3&4 Nagan Raya yang berasa di Suak Puntong, Kuala Pesisir, Nagan Raya.
Sejak berdirinya proyek PLTU yang tergolong besar di Aceh ini, PT MPG tetap mendorong tercapainya standaritas Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Lingkungan kerja (K3) yang ada di Indonesia.
Menindak lanjuti hal tersebut, PT MPG selalu berupaya memperketat keselematan bekerja, dan menjadikan konsep K3 sebagai dasar dalam menjalankan bisnis perusahaan.
Baca juga: Sambut Ramadhan, PT MPG Nagan Raya Bagi-Bagi Daging Meugang
“PT MPG yang menjadi bagian dari poros penyuplaian energi listrik di bagian Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) tentunya memiliki peran penting dalam menjalankan bisnis energi, dan juga merealisasikan inisiasi One Belt One Road antara Tiongkok dan Indonesia,” ujar Yang Kai, selaku General Manajer PT MPG.
Dalam memperkuat prinsip penyuplaian listrik, PT MPG juga sangat mengedepankan kualitas yang tinggi, mengejar realisasi energi yang bersih, juga menghindari polusi yang mempengaruhi lingkungan sekitar.
PT MPG memang menggunakan boiler dengan sistem sirkulasi fluida berputar, yang emisi polutannya bisa memenuhi standar lingkungan di Indonesia.
Tak hanya itu, area penyimpanan batu bara pun menggunakan desain beratap tertutup, sehingga debu dan gas yang dihasilkan selama proses penyimpanan dapat menguap secara alami.
Selain itu, karena rangka tempat penyimpanan batu bara tersebut memiliki ventilasi alami, maka tidak memerlukan pendingin udara atau peralatan lainnya, sehingga mengurangi konsumsi energi secara efektif.
PT MPG terus-menerus mendalami inovasi hemat energi dengan mengadopsi mode operasi "pompa sirkulasi tunggal+" yang dapat menghemat listrik pabrik.
Baca juga: PT MPG Perkenalkan Budaya Tiongkok dan Indonesia, Tarik Tambak, Lempar Hulahop Hingga Teka-teki
Bahkan memperbaiki suhu izin pembakaran batu bara untuk mengurangi bahan bakar hingga 4 ton dalam satu kali start unit.
“PT MPG sudah merencanakan dan merancang zona penghijauan di area proyek berdasarkan karakteristik area.
Hal ini akan dapat memberikan makna dan simbol budaya yang unik untuk setiap zona, dan setelah lima tahun perawatan, perusahaan kami telah membuat blueprint, juga bersiap menjadi perusahaan yang mengedepankan komsep penghijauan bagi Indonesia,” pangkas Yang Kai. (*)