Internasional

133 Orang Tewas di Rusia, Vladimir Putin Umumkan Hari Berkabung Nasional

Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto ini diambil dari rekaman yang diperoleh AFP TV yang menunjukkan orang-orang bersenjata tak dikenal bergerak menuju pintu Balai Kota Crocus di Krasnogorsk, di luar Moskwa, pada akhir tanggal 22 Maret 2024. Para penyerang yang menyamar melepaskan tembakan ke Balai Kota Crocus yang penuh sesak di pinggiran utara Moskow. Krasnogorsk pada 22 Maret 2024, malam menjelang konser band rock era Soviet Piknik dalam serangan paling mematikan di Rusia selama setidaknya satu dekade. Rusia pada tanggal 23 Maret 2024 mengatakan telah menangkap 11 orang -- termasuk empat pria bersenjata -- atas serangan di gedung konser Moskwa yang diklaim oleh ISIS, dan jumlah korban tewas meningkat menjadi lebih dari 100 orang.

133 Orang Tewas di Rusia, Vladimir Putin Umumkan Hari Berkabung Nasional

SERAMBINEWS.COM - Kabar mengejutkan yang mengejutkan dunia datang dari Rusia.

Negara yang sedang berperang dengan Ukraina ini mendapatkan serangan di ibu kota Moskow.

Serangan mendadak ini menewaskan ratusan orang.

Ini menjadi hari duka cita bagi warga Rusia.

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan tanggal 24 Maret 2024 sebagai hari berkabung nasional. 

Penetapan Presiden Putin ini setelah serangan terjadinya teroris di mal Balai Kota Crocus yang menewaskan hingga 133 orang warga.

“Saya menyatakan tanggal 24 Maret sebagai hari berkabung nasional,” katanya dalam pidato nasional yang disiarkan televisi, seperti dikutip kantor berita Tass.

Baca juga: Rusia Tahan Empat Pelaku Penembakan Konser Moskwa, Mengaku Bertindak demi Uang Rp 85 Juta

 Wakil Perdana Menteri Tatyana Golikova menambahkan, Presiden Rusia Vladimir Putin mendoakan semua yang terluka dalam serangan teroris Balai Kota Crocus bisa pulih dan menyampaikan pujian kepada staf medis yang bergerak cepat menangani korban.

“Kami bersama Menteri Kesehatan Rusia Mikhail A. [Murashko] melaporkan kepada presiden mengenai kondisi kesehatan pasien. Presiden mendoakan kesembuhan semua dan menyampaikan pujian kepada para dokter,” ujarnya kepada wartawan.

Seperti kita tahu, kelompok bersenjata atau teroris melakukan serangan di sebuah konser musik Balai Kota Crocus di kota Krasnogorsk dekat Moskow pada Jumat malam. 

Orang-orang bersenjata tak dikenal yang bersenjatakan senapan serbu terus melakukan penembakan digedung konser. 

Tak hanya itu, sebuah ledakan mengguncang gedung, sehingga memicu kebakaran. 

Baca juga: Penembakan Massal di Konser Rock Moskow Rusia, 60 Orang Lebih Tewas, ISIS Bertanggung Jawab

Layanan khusus Pemerintah Rusia saat ini sedang melakukan operasi pencarian. 

Wali Kota Moskow Sergey Sobyanin membatalkan semua acara massal di ibu kota dalam dua hari ke depan. 

Kebijakan yang sama dilakukan oleh sejumlah wilayah Rusia lainnya.

Jumlah korban tewas akibat serangan teroris di tempat pertunjukan musik Balai Kota Crocus dekat Moskow telah meningkat menjadi 133 orang, kata Komite Investigasi Rusia kepada TASS.

“Saat puing-puing di gedung konser Balai Kota Crocus dibersihkan, jumlah orang yang tewas dalam serangan teroris meningkat menjadi 133 orang. Operasi pencarian sedang dilakukan,” kata pernyataan itu.

Simpati dunia

Teror yang mengguncang Rusia, menuai keprihatinan para pempin dunia.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melalui akun X-nya menyampaikan, "Atas nama masyarakat Malaysia, saya ingin menyampaikan simpati terdalam dan belasungkawa yang mendalam kepada para korban, keluarga mereka, serta masyarakat Rusia."

Ia menyatakan amukan yang mengerikan dan tindakan biadab kelompok teroris tidak akan mendapat tempat di dunia yang beradab.

Baca juga: Menang Pemilu Rusia, Vladimir Putin Ancam Barat dan NATO, Perang Dunia III Bisa Terjadi

 Fakta bahwa serangan tersebut terjadi di sebuah gedung konser besar, yang merupakan pusat kebudayaan, hampir pasti merupakan sebuah rencana yang dirancang untuk menimbulkan kerusakan maksimal. 

Selain itu, sebagai seorang Muslim, Anwar menggarisbawahi bahwa kekejaman yang sangat tercela di Rusia tidak pernah bisa dikatakan mewakili Islam atau, bahkan, agama apa pun. 

"Oleh karena itu, kita harus berdiri teguh untuk tidak membiarkan kejahatan dan keburukan tersebut menutupi ajaran agama-agama besar yang damai dan mulia."
 
Malaysia siap bekerja sama dengan semua mitranya, termasuk Federasi Rusia, dalam perjuangan bersama melawan terorisme.

Baca juga: 4 Tentara Bayaran dari Indonesia Tewas, Rusia Ungkap Data Tentara Bayaran Asing Bertempur di Ukraina

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Teror di Rusia Sebabkan 133 Warga Meninggal, Putin Tetapkan Hari Berkabung Nasional

Berita Terkini