Ramadhan 2024

Tutup Kegiatan Ramadhan, SMAN 1 Matangkuli Gelar Seminar Cyberbullying dan Santuni 85 Siswa

Penulis: Yarmen Dinamika
Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala SMA Negeri 1 Matangkuli, Khairuddin MPd (berbaju hitam motif pinto Aceh) berpose bersama dewan guru dan siswa-siswi SMA tersebut setelah berakhirnya kegiatan Dinul Islam di Bulan Ramadhan Tahun 1445 Hijriah, 30 Maret 2024.

Siswa yang mengikuti kegiatan tersebut terlihat begitu antusias menanggapi diskusi persoalan generasi Z dalam pergaulan dan ketergesa-gesaan

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM - Menandai berakhirnya kegiatan Dinul Islam di Bulan Ramadhan Tahun 1445 H yang berlangsung dari tanggal 18 sampai 30 Maret 2024, SMA Negeri 1 Matangkuli, Aceh Utara, menggelar dua kegiatan sekaligus.

Dimulai dengan kegiatan pelatihan karakter siswa kerja sama Forum HMI-wati (Forhati) Lhokseumawe - Aceh Utara dengan Komunitas Belajar Gemar SMA Negeri 1 Matangkuli.

Kegiatan tersebut mengusung tema Perlindungan dari Perundungan di Sekolah dengan narasumber Direktur Tanda Seru Consulting, Lailan Fajri Saidina MSos.

Siswa yang mengikuti kegiatan tersebut terlihat begitu antusias menanggapi diskusi persoalan generasi Z dalam pergaulan dan ketergesa-gesaan melibatkan diri dalam 'cyberbullying'.

Cyberbullying (perundungan dunia maya) ialah perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game, dan ponsel.

Dalam pembukaan kegiatan seminar bagi siswa tersebut, Kepala SMA Negeri 1 Matangkuli, Khairuddin MPd kembali mengingatkan betapa pentingnya literasi dalam menanggapi persoalan bullying.

“Generasi strawberry ini relatif gampang terkelupas oleh isu, lalu menjadi sumbu pendek menghadapi persoalan dengan saling merundung di sosial media. Perundungan merupakan awal dari kekerasan di kalangan remaja, baik bagi korban, maupun pelaku. Tak ayal banyak kasus melibatkan remaja dalam perkelahian berkelompok ternyata adalah anak-anak sekolah. Maka penting literasi untuk memupuk cara berpikir kritis dan agamis,” pungkasnya.

Kegiatan ditutup dengan memberikan santunan kepada 85 siswa dengan kemampuan ekonomi rendah serta yatim piatu serta apresiasi bagi siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan dinul Islam di SMA Negeri 1 Matangkuli.

Santunan dan apresiasi menjadi acara puncak penutup dari serangkaian kegiatan keagamaan yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan 1445 H.

Koordinator kegiatan dinul Islam SMA Negeri 1 Matangkuli, Junaida SPd mengungkapkan bahwa sumber dana dari santunan dan apresiasi berasal dari para guru dan tenaga kependidikan (tendik) yang memiliki empati kepada siswa.

Santunan bagi siswa kurang mampu secara ekonomi dan yatim piatu berupa paket Ramadhan yang berisi sembako. Juga paket kain sarung bagi siswa yang aktif mengikuti kegiatan Ramadhan.

Kegiatan yang berlangsung di SMA Negeri 1 Matangkuli pada Sabtu (30/3) tersebut juga dihadiri oleh pengawas pembina, Saifullah Yusuf MPd.

Dalam penutupan kegiatan, Saifullah menyampaikan apresiasi kepada Kepala Sekolah dan jajaran guru serta tendik SMA Negeri 1 Matangkuli yang memiliki nilai edukatif dalam melaksanakan webinar tentang perundungan serta nilai empati yang dimiliki warga sekolah. (*)

Berita Terkini