Berita Aceh Utara

2 Alkes Canggih di RSUCM Terbengkalai, Tak Ada yang Bisa Mengoperasi, Temuan Pansus DPRK Aceh Utara

Penulis: Jafaruddin
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Ali MM didampingi Wakil Ketua I, Hendra Yuliansyah SH MAP memimpin Rapat paripurna beragenda penyampaian rekomendasi Pansus LKPJ Bupati Aceh Utara Tahun Anggaran 2023.

Alat tersebut terbengkalai selama ini karena ternyata pihak RSUCM Aceh Utara belum memiliki tenaga ahli yang dapat mengoperasikannya.

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Dua alat kesehatan (alkes) canggih di Rumah Sakit Umum Cut Meutia atau RSUCM Kabupaten Aceh Utara Rp 18 miliar lebih hasil pengadaan tahun 2023, hingga kini belum dapat difungsikan untuk melayani pasien.

Alat tersebut terbengkalai selama ini karena ternyata pihak RSUCM Aceh Utara belum memiliki tenaga ahli yang bisa  mengoperasikannya.

Demikian antara lain isi rekomendasi Panitia Khusus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (Pansus LKPJ) Bupati Aceh Utara tahun anggaran 2023 yang dibacakan dalam Rapat paripurna, Jumat (5/4/2024).

Paripurna ke-5 Masa Persidangan I dipimpin Ketua DPRK Aceh Utara Arafat Ali MM didampingi Wakil Ketua I Hendra Yuliansyah SH MAP dan Sekretaris DPRK Aceh Utara, Fakhrurradhi MH. 

Pansus itu diketuai Nazrizal dengan Sekretaris Anzir SH dan pelapor, Tajuddin

“Pansus mendapatkan pengadaan alat kesehatan CathLab sebesar Rp 15.387.000.000 dan pengadaan alat kesehatan Mammografi sebesar Rp 2.947.188.998, yang terbengkalai. 

Pengadaannya sudah dilakukan pada tahun 2023. Namun, sampai saat ini belum dioperasikan karena belum ada tenaga ahli,” ujar Tajuddin saat membacakan laporan pansus.

Baca juga: Panik Saat Digerebek Polisi, Tersangka Sabu di Aceh Utara Lompat ke Sungai Dipenuhi Tanaman Kangkung

Menurut Pansus DPRK Aceh Utara, seharusnya pihak rumah sakit terlebih dahulu menyediakan tenaga ahli baru melakukan pengadaan alat.

“Dan anehnya lagi pembelian alat secanggih ini tidak disertai dengan pelatihan teknisi dari pihak penyedia barang. Pansus menduga adanya permainan dalam pengadaan alat ini antara pihak rumah sakit dengan penyedia alat,” ujar Tajuddin.

Pansus DPRK juga mendapati semrawutnya parkiran di seputaran RSUD Cut Meutia Aceh Utara, sehingga terkesan tidak terurus. Padahal parkir sudah berbayar dan dikelola oleh pihak ketiga.

Ketua DPRK Aceh Utara Arafat Ali MM seusai menerima laporan Pansus LKPJ kemudian menyerahkannya kepada Pj Bupati Aceh Utara Dr Mahyuzar yang hadir dalam rapat paripurna tersebut disaksikan anggota dewan dan kepala SKPK.

“Terimakasih pelapor Pansus LKPJ, kami berharap isi rekomendasi yang disampaikan tersebut dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah,” ujar Arafat.

Pj Bupati Aceh Utara Dr Mahyuzar MSi menyebutkan poin rekomendasi tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi eksekutif dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintah yang lebih baik dari segi administrasi pelayanan publik, keuangan politik dan capaian program.

Baca juga: KILAU RAMADHAN Hari Raya Idul Fitri, Sebenarnya untuk Siapa?

“Segala masukan, saran, peringatan dan kritikan yang konstruktif, akan menjadi catatan khusus bagi kami untuk menindaklanjutinya, secara konsisten dan teratur,” ujar Pj Bupati Aceh Utara. (*) 

 

 

Berita Terkini