“Kita tingkatkan kepedulian sosial dan kesetiakawanan, agar berbagai persoalan sosial yang terjadi di Aceh bisa kita atasi bersama. Perlu juga kita pahami kembali bahwa Aceh adalah daerah Syariat Islam.”
“Oleh karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk senantiasa mematuhi aturan dalam qanun yang ada, agar Syariat Islam bisa kita tegakkan di Aceh secara kaffah,” imbuh Bustami.
Terakhir, Gubernur juga mengapresiasi semua pihak yang telah berpartisipasi dalam berbagai proses pembangunan yang saat ini sedang berjalan.
“Kita telah berhasil melalui beberapa proses tahapan pembangunan yang berjalan baik di Aceh. Kehidupan masyarakat juga semakin aman dan tentram.
Kita tentu pantas mensyukuri perkembangan ini. Tapi kita jangan cepat berpuas diri sebab tantangan pembangunan Aceh masih cukup berat,” kata Gubernur.
Oleh karena itu, sambung Gubernur, kami mengajak seluruh elemen masyarakat Aceh untuk menytukan langkah, kita pererat persaudaraan, kita padukan potensi yang kita miliki.
Ingatlah bahwa kesuksesan pembangunan Aceh bukan hanya semata-mata terletak pada pundak Pemerintah saja, melainkan semua kita memiliki andil untuk mensukseskan pembangunan.
“Apapun kedudukan kita, profesi kita, dan posisi kita dalam masyarakat, kita semua memiliki andil dalam membangun Aceh yang bermartabat, sejahtera, dan berkeadilan,” imbuh Gubernur.
Saat penglepasan, Pj Gubernur bersama Forkopimda lainnya, yaitu Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, Kabinda Aceh Brigjen TNI R Andri Roediprijatna, Pj Sekda Aceh Azwardi Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman Tgk Azman Ismail, serta Wali Kota Banda Aceh dan Forkopimda Kota Banda Aceh.
Prosesi penglepasan peserta pawai ditandai dengan Peh Tamboe atau pemukulan beduk yang dilakukan oleh Gubernur didampingi oleh seluruh unsur Forkopimda Aceh.
Tahun ini pawai takbir diikuti oleh 19 kafilah mobil hias dan 19 kafilah Musabaqah Pawai Takbir Jalan Kaki.
Dalam kesempatan tersebut, panitia juga memberitahukan masyarakat tentang perubahan lokasi Shalat Idul Fitri 1445 Hijriah.
Sebelumnya, Shalat Ied direncanakan dilaksanakan di Lapangan Blang Padang. Namun, karena kondisi hujan maka Shalat Ied dipindahkan ke Masjid Raya Baiturrahman.(*)