Bagaimana Israel Menggagalkan Rudal Balistik Iran saat Menuju Pangkalan Udara Militer Mereka?

Penulis: Sara Masroni
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bagaimana Israel menggagalkan rudal balistik Iran saat menuju pangkalan udara militer mereka?

SERAMBINEWS.COM - Bagaimana Israel menggagalkan rudal balistik Iran saat menuju pangkalan udara militer mereka? Berikut ulasannya.

Sirene dan ledakan terdengar secara nasional di Israel pada Minggu (14/4/2024) pagi ketika Iran meluncurkan gelombang lebih dari 300 drone dan rudal ke negara tersebut.

Ini merupakan serangan langsung pertama Iran terhadap negara Yahudi tersebut sebagaimana dilansir dari Times of Israel, Rabu (17/4/2024).

Meskipun daftar lokasi yang coba diserang oleh Iran belum dipublikasikan oleh Korps Garda Revolusi Islam Teheran yang meluncurkan drone dan rudal, diduga tergetkan markas F- 35 jet tempur siluman, pesawat militer tercanggih Israel di bagian selatan Nevatim.

Menurut Pasukan Pertahanan Israel, serangan Iran terdiri dari 170 drone, 30 rudal jelajah, dan 120 rudal balistik, 99 persen di antaranya dicegat oleh pertahanan udara.

Baca juga: Genderang Perang Ditabuh, Iran Ancam Bombardir AS Bila Washington Dukung Serangan Balik Israel

Baca juga: Anggota Pasukan Khusus Militer Israel ‘Unit Shaldag’ Terluka Parah dalam Petempuran di Gaza Utara

Juru bicara utama Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, semua drone dan rudal jelajah ditembak jatuh di luar wilayah udara Israel.

Hal itu dilakukan oleh Angkatan Udara Israel dan sekutunya termasuk Amerika Serikat, Inggris, Yordania, Prancis, dan lainnya.

Drone tersebut memiliki waktu terbang beberapa jam untuk mencapai Israel, dan rudal jelajah juga membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk mencapai targetnya.

Namun, rudal balistik tersebut memiliki waktu terbang yang jauh lebih singkat, sekitar 10 menit dan lebih sulit untuk dicegat.

Bahkan beberapa di antaranya berhasil menghindari pertahanan udara Israel pada Minggu pagi lalu.

IDF mengatakan bahwa sistem pertahanan udara jarak jauh Arrow berhasil menjatuhkan sebagian besar dari 120 rudal balistik.

Sistem Arrow 3 dirancang untuk menghancurkan rudal balistik saat masih berada di luar atmosfer.

Berbeda dengan drone dan rudal jelajah, rudal balistik ditembak jatuh di wilayah Israel.

Sehingga IDF mengaktifkan sirene peringatan karena khawatir akan jatuhnya pecahan peluru.

Sementara satu-satunya orang yang terluka di Israel akibat serangan Iran adalah seorang gadis Badui yang terkena dan terluka parah akibat jatuhnya pecahan peluru di gurun Negev.

Baca juga: Anggota Pasukan Khusus Militer Israel ‘Unit Shaldag’ Terluka Parah dalam Petempuran di Gaza Utara

Dapat dipahami bahwa ledakan terdengar di seluruh negeri sebagai akibat dari intersepsi Arrow terhadap rudal balistik, meskipun rudal tersebut ditembak jatuh tinggi di langit dan, dalam beberapa kasus, di luar angkasa.

Kilatan cahaya yang terlihat di langit disebabkan oleh intersepsi itu sendiri, serta pecahan peluru yang jatuh.

Sebagian besar sirene peringatan terhadap jatuhnya pecahan peluru dan rudal balistik diaktifkan di wilayah Negev tengah dan timur Israel selatan, khususnya di wilayah sekitar Pangkalan Udara Nevatim.

Sirene juga terdengar di kawasan Yerusalem, Tepi Barat, dan Dataran Tinggi Golan.

Beberapa rudal balistik berhasil melewati pertahanan Israel dan menyerang pangkalan Nevatim.

Menurut IDF, kerusakan kecil terjadi pada infrastruktur di pangkalan udara tersebut, tetapi pangkalan itu beroperasi seperti biasa pada Minggu pagi.

Tanda lain bahwa Nevatim diyakini oleh Israel sebagai sasaran serangan muncul beberapa jam sebelumnya, ketika pesawat resmi negara “Wing of Zion” lepas landas dari pangkalan udara.

Tindakan itu dimaksudkan untuk mencegah pesawat yang disimpan di Nevatim menjadi sasaran penyerangan.

Komentar yang dibuat oleh Hagari pada Minggu pagi lebih lanjut mengisyaratkan bahwa Nevatim adalah target utama Iran.

"Seperti yang Anda lihat sekarang, pangkalan itu berfungsi dan terus menjalankan tugasnya," kata Hagari sambil menunjukkan rekaman langsung dari pangkalan udara tersebut selama pernyataan persnya, mencoba untuk menghilangkan rumor bahwa pangkalan udara tersebut rusak parah.

"Dalam gambar, Anda dapat melihat landasan pacu di Nevatim. Iran mengira mereka akan mampu melumpuhkan pangkalannya dan dengan demikian merusak kemampuan udara kami, namun gagal," sambungnya.

Juru bicara utama IDF itu mengatakan, pesawat Angkatan Udara terus lepas landas dan mendarat dari pangkalan, dan berangkat untuk misi penyerangan dan pertahanan.

"Termasuk pesawat Adir (F-35) yang sekarang kembali ke pangkalan dari misi pertahanan dan Anda akan segera melihat mereka mendarat, ungkap Hagari.

Diketahui Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel terjadi ketika ketegangan antara Israel dan Iran mencapai titik tertinggi baru dalam beberapa hari terakhir.

Republik Islam bersumpah untuk membalaskan dendam tujuh anggota IRGC, termasuk dua jenderal, yang tewas dalam dugaan serangan udara Israel di sebuah gedung dekat konsulat Teheran di Damaskus pada 1 April lalu.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkini