Bocah Hanyut di Subulussalam

Subulussalam Timur Disergap Banjir, Puluhan Warga Terperangkap, Camat Simpang Kiri : Ini Terparah

Penulis: Khalidin
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hujan deras yang melanda Kota Subulussalam, Kamis (2/5/2024), menyebabkan meluapnya Sungai Cepu Indah, Desa Subulussalam Timur, Kecamatan Simpang Kiri hingga menenggelamkan rumah warga setempat.

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang dan petir masih melanda Kota Subulussalam setiap hari.

Terkini, hujan deras yang melanda Kota Subulussalam pada Kamis (2/5/2024), menyebabkan meluapnya Sungai Cepu Indah, Desa Subulussalam Timur, Kecamatan Simpang Kiri hingga menenggelamkan rumah warga setempat.

Camat Simpang Kiri, Zairul Saleh Boangmanalu, ST alias Zero mengatakan, banjir menyergap puluhan rumah warga di Cepuh Indah, Desa Subulussalam Timur.

Menurut Zero, banjir yang terjadi kali ini merupakan terparah dalam 20 tahun terakhir, dan ketinggiannya mencapai 3 meter.

“Ini banjir terparah yang terjadi, karena sejak 20 tahun saya berada di Cepu Indah, baru kali ini paling besar banjirnya,” terang Zero.

Dia mengungkapkan, banyak warga terjebak banjir dalam rumah dan berharap segera mendapat pertolongan untuk dievakuasi.

“Saya mohon agar ada pertolongan untuk mengevakuasi masyarakat, kami tidak ada peralatan perahu karet,” ujar Zero.

Diperkirakan, banjir menenggelamkan puluhan bahkan ratusan rumah warga di sana.

Namun sampai berita ini diturunkan, belum diperoleh data ril rumah terendam banjir di Cepu Indah, Desa Subulussalam Timur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam.

Selain di Cepu Indah, Subulussalam Timur, banjir juga serupa juga dilaporkan melanda kawasan Batang Ndalit.

Bocah hanyut

Kecuali itu, peristiwa tragis menimpa seorang bocah perempuan berusia sekitar 8 tahun, warga Desa Belegen Mulia, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam. 

Ia dilaporkan hanyut terbawa arus saat sedang bermain saat hujan deras di dekat parit Masjid Agung Subulussalam, Desa Belegen Mulia, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Kamis (2/5/2024) sore.

Kepala Desa Belegen Mulia, Ali Imran yang dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan peristiwa seorang anak yang hanyut terbawa arus parit dekat Masjid Agung di desanya.

Menurut Ali Imran, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, saat hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya.

Ada pun bocah yang dilaporkan hanyut disebut bernama Aufa, berusia sekitar 8 tahun atau masih duduk di Sekolah Dasar (SD).

Informasi sementara, bocah tersebut bersama sejumlah rekan sepengajiannya berada di dekat parit melihat air yang mengalir deras.

Entah bagaimana tiba-tiba sang bocah terpeleset hingga terbawa arus parit yang sangat deras.

"Kabarnya mereka bermain di dekat parit melihat air yang deras, jadi entah bagaimana ada yang bilang terpeleset sehingga terbawa arus," kata Ali Imran.

Ali Imran mengakui saat hujan deras, arus parit di sana sangat deras layaknya air kali besar.

Bahkan, luapan parit kerap merendam puluhan rumah warga di sekitaran Masjid Agung Subulussalam.

Saat ini, masyarakat bersama Tim SAR Kota Subulussalam sedang berada pada sejumlah titik guna membantu pencarian bocah malang tersebut.

"Kami sedang melakukan pencarian, ada di beberapa lokasi. Saya ada di dekat Gedung DPRK Subulussalam. Semoga korban cepat ditemukan," ujar Ali Imran.

Untuk diketahui, Kota Subulussalam saban hari diguyur hujan deras.

Selain banjir dan tanah longsor, cuaca ekstrem ini juga memicu pohon tumbang dan ancaman petir.(*)

 

Berita Terkini