Sekitar 30 pemuda dari berbagai unsur agama dan lembaga hadir dalam pertemuan tersebut.
Dari internal Islam terdapat perwakilan pemuda NU, Muhammadiyah, dan beberapa ulama muda.
Sementara dari unsur bukan Islam hadir empat pemuda dari kalangan Kristen. Mereka berstatus sebagai pelajar SMA dan mahasiswa.
Pemuda Kristen yang menetap di Simeulue dan hadir dalam pertemuan tersebut berasal dari Sumatera Utara.
Mereka ikut orangtua yang mencari nafkah di pulau berjuluk Bumi Hate Fulawan itu.
Seluruh peserta, termasuk dari kalangan pemuda non muslim, terlibat dalam dialog secara aktif dan partisipatif.
Mereka sepakat tentang perlunya menumbuhkan semangat toleransi dan moderasi beragama, baik di internal agama sendiri maupun eksternal.
Pemuda non muslim yang hadir antara lain adalah Daniel P Simbolon, Theo Steven HTG dan Potensi Hulu.
Pemuda non muslim mengaku aman tinggal di Simeulue. Mereka dapat melanjutkan sekolah di Simeulue tanpa gangguan apapun. []