Ayah dan Kuasa Hukum Tak Bisa Jenguk Pegi di Rutan Polda Jabar, Ini Sebabnya

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudi Irawan ayah Pegi Setiawan. Pegi Setiawan (PS) alias Perong, sosok yang diduga menjadi otak pembunuhan Vina di Cirebon, dihadirkan Polda Jawa Barat dalam konferensi pers, Minggu (26/5/2024) lalu

Lebih lanjut, Sugianti juga belum tahu apakah Pegi akan dihadirkan dalam rekonstruksi tersebut lantaran tim kuasa hukum juga belum dikonfirmasi mengenai waktu rekonstruksi.

“Ditanya apakah Pegi akan dihadirkan dalam rekonstruksi, ya kami juga belum tahu karena waktu rekonstruksi juga belum dikasih kabar,” kata dia.

Terkait pemeriksaan tiga teman kerja Pegi, Sugianti bilang bahwa mereka akan diperiksa setelah salat Jumat. Ketiganya adalah Suharsono, Suparman, dan Ibnu.

 
Diberitakan sebelumnya, polisi telah menggelar pra rekonstruksi kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon, Rabu (29/5/2024) malam.


Jajaran Polda Jabar mendatangi enam titik lokasi, yakni Warung Nasi diduga tempat awal mula kasus pembunuhan, Cucian Motor atau Mobil, tempat nongkrong para pelaku.

Kemudian polisi juga mengecek tempat kejadian perkara (TKP) eksekusi Vina dan Eky, Warung Sekitar lokasi TKP, dan yang terakhir Flyover Talun.

 

Sebut Pegi Berada di Bandung Saat Vina Dibunuh, Ibnu: Sumpah, Kami Makan Bareng, Habis Itu Tidur

Ibnu Sandi, rekan kerja dari tersangka kasus pembunuh Vina dan Eki, Pegi Setiawan alias Pegi Perong, bersaksi bahwa Pegi berada di Bandung saat peristiwa pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon pada 2016 lalu terjadi.

Ibnu pun bersumpah bahwa Pegi bukanlah pelaku pembunuhan Vina dan Eki karena saat mereka dibunuh pada 27 Agustus 2016, rekannya tengah bekerja di Bandung.

“Berani sumpah. Saya berani karena Pegi memang ada di Bandung,” kata Ibnu, Kamis (30/5/2024).

 
Ia lantas bercerita bahwa Pegi datang ke Bandung pada awal Agustus 2016. Kala itu, mereka bekerja di rumah seseorang bernama Agus di Rancamanyar, Kabupaten Bandung.

“Saya datang ke Bandung, Pegi sudah ada duluan. Kita kerja bangun rumah Pak Agus di Rancamanyar,” ungkap Ibnu, seperti dikutip dari Tribunnews.

Selama pembangunan rumah, buruh bangunan, termasuk Pegi, tidur di sebuah bedeng yang didirikan di lokasi proyek.

Ibnu bilang, Pegi tak pernah pulang ke Cirebon selama bekerja. Pria itu hanya mengirimkan uang ke ibunya yang berada di Cirebon dengan cara dititipkan ke temannya yang pulang.

Halaman
1234

Berita Terkini