SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Abu Bakar Mureh, jamaah haji asal Meunasah Tuha, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, menjadi jamaah haji tertua dari Aceh pada musim haji tahun ini. Pria yang genap berusia 96 tahun itu berangkat ke Tanah Suci bersama istrinya Aminah Cut Ahmad (84), Senin (3/6/2024).
Abu Bakar Mureh dan Aminah Cut Ahmad tergabung dalam jamaah haji kelompok terbang (kloter) 6. Bersama ratusan jamaah lain, keduanya telah terbang ke Tanah Suci tadi malam sekira pukul 21.40 dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar.
Meskipun telah menapaki usia senja, semangat Abu Bakar Mureh dan Aminah Cut Ahmad untuk menunaikan ibadah haji sangatlah tinggi. Keduanya terlihat antusias saat mengikuti proses penglepasan di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Banda Aceh.
"Umu ka sikureung ploh nam (Umur sudah 96 tahun)," kata Abu Bakar bersama istrinya, didampingi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Asrama Haji.
Menggunakan tongkat, Abu Bakar berjalan pelan saat akan makan siang bersama jamaah lain. Di sela-sela itu, Abu Bakar dan istri bercerita bahwa ia sangat bersyukur bisa berangkat haji pada tahun ini. Abu Bakar mengaku mendaftar untuk berangkat haji pada tahun 2018. Ia dan istri 'dipanggil' tahun ini lantaran keduanya menjadi jamaah prioritas, masuk kategori lansia.
"Kamoe ka meudaftar thon 2018, alhamdulilah thon nyoe baro jihoi untuk jak. (Kami mendaftar tahun 2018, alhamdulillah tahun ini baru dipanggil untuk berangkat haji)," ujarnya.
Abu Bakar mengaku, biaya pendaftaran haji disisihkan sedikit demi sedikit sejak setelah gempa dan tsunami, kurang lebih selama hampir 15 tahun. Ia mengumpulkan biaya tersebut dari hasil bertani. Abu Bakar dan istri tak menyangka dipanggil menuju Tanah Suci pada tahun ini. “Loen kubah peng lheuh gempa dan tsunami bacut-bacut. Kamoe meudaftar thon 2018 buleun 12, teukeujot chit jeut berangkat thon nyoe,” ucap Abu Bakar Mureh.
Abu Bakar Mureh dan Aminah dikaruniai 4 orang anak, dua laki-laki dan perempuan. Dari empat anak, keduanya dianugerahi 16 cucu. Selama di Tanah Suci nanti, Abu Bakar ingin memanjatkan doa terbaiknya untuk para cucunya. “Di Tanah Suci saya ingin berdoa untuk orang tua, anak, cucu dan keluarga,” ujar pria kelahiran tahun 1928 itu.
Meski sudah berusia senja, Abu Bakar tetap semangat mengikuti serangkaian proses administrasi di Embarkasi Aceh sebelum terbang ke Tanah Suci, kemarin. “Meski sudah tua, saya tetap semangat menunaikan ibadah haji ini,” ujar Abu Bakar.
Dalam menjaga kesehatan di usia senja, Abu Bakar mengaku sehari-hari mengonsumsi minuman dari olahan dedaunan yang dipetik di sekitar rumahnya di Pidie Jaya. “Kunci sehat, saya minum minuman dari dedaun yang direbus,” ungkap Abu Bakar Mureh.
Istrinya, Aminah Cut Ahmad juga sangat beryukur bisa berangkat haji tahun ini bersama sang suami. Selama di Tanah Suci, di samping melaksanakan rukun haji, Aminah juga ingin ziarah ke makan Nabi. "Alhamdulillah bisa berangkat tahun ini, di sana saya ingin ziarah ke makam Nabi," ungkap Aminah.
Berdasarkan data dari PPIH Embarkasi Aceh, Abu Bakar Mureh dari Pidie Jaya ini tercatat sebagai jamaah haji tertua dari Aceh, dengan usia 96 tahun. Sedangkan jamaah haji termuda atas nama Risma Saleha Pasaribu dari Gayo Lues, dengan usia 18 tahun.
Informasi dari Media Center Haji Embarkasi Aceh, Kloter BTJ 06 take off dari Bandara SIM Blang Bintang, Aceh Besar, tadi malam pukul 22.40 WIB. Jamaah kloter ini berjumlah 393 orang, terdiri 157 laki laki dan 236 perempuan.
Saat ini, jumlah jamaah haji Aceh yang sudah tiba di Arab Saudi berjumlah 1.963 orang yang berasal dari lima kloter. Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Aceh, Azhari meminta para jamaah untuk selalu menjaga kesehatan selama di Tanah Suci.
Mengingat cuaca di Arab Saudi, Azhari mengimbau para jamaah untuk istirahat yang teratur, makan yang cukup, biasakan minum walaupun sedikit. “Kita sudah menyampaikan melalui kawan-kawan yang bertugas, agar senantiasa menginformasikan kepada seluruh jamaah agar menjaga kesehatan,” kata Azhari.(dan)