Jurnalisme Warga

Mengenal Lebih Dekat SMKN 5 Telkom Banda Aceh

Editor: mufti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr. HERLINA DEWI, S.Pd.I., M.Pd., Kepala SMKN 5 Banda Aceh, melaporkan dari Banda Aceh

Dr. HERLINA DEWI, S.Pd.I., M.Pd., Kepala SMKN 5 Banda Aceh, melaporkan dari Banda Aceh

Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan satuan dalam pengembangan pedidikan sebagai lanjutan dari sekolah menengah pertama (SMP) atau madrasah tsanawiah (MTs).

Sering kali kita, khususnya putra-putri kita, sulit dalam menentukan pilihan ke mana hendak melanjutkan pendidikan. SMK seperti yang kita ketahui sangat menarik untuk dipilih karena besar perannya dalam memberikan bekal kecakapan hidup (lifeskill) bagi siswa.

SMK memiliki pengaruh penting bagi siswa yang akan melanjukan pekerjaan setelah ia menempuh kelulusan di kemudian hari, yakni sesuai dengan kemampuan atau jurusan yang telah dipilih dengan kriteria yang terkait dengan dirinya.

Berbagai pengalaman dan kecakapan hidup dapat kita peroleh dari SMK, hal yang tidak kita temukan di sekolah menengah atas (SMK). Di SMK  peserta didiknya lebih diarahkan untuk fokus kepada jurusan yang dipilih dan lebih mengutamakan banyaknya praktik daripada teori.  Maka dari itulah tidak sedikit siswa yang memiliki minat dalam melanjutkan pendidikannya ke SMK.

Banyak pertanyaan yang diajukan seperti, apakah di SMK hanya membahas atau mempelajari tentang kejuruannya saja? Apakah tidak mempelajari pelajaran umum seperti biasanya pada sekolah- sekolah lainnya?

Sekolah menengah kejuruan memang lebih memfokuskan kepada jurusannya, akan tetapi SMK juga tetap mempelajari pelajaran umum, contohnya pendidikan agama Islam, bahasa Indonesia, matematika, dan pelajaran umum lainnya.

Jadi, di SMK juga selintas mendalami pelajaran umum, bukan hanya terfokus pada satu jurusan itu saja. Dengan demikian, siswa pun tetap memiliki jangkauan yang luas dalam menerima pembelajaran, baik itu melalui pembelajaran kejuruan maupun pembelajaran umum yang dapat diterima.

Lulusan SMK mempunyai banyak sekali manfaat bagi peserta didiknya, karena para siswa dapat lebih mudah dalam mencari pekerjaan.

SMK memfokuskan lulusannya pada tiga jalur utama setelah lulus, yaitu "Bekerja, Melanjutkan Pendidikan, dan Wirausaha (BMW)."

Konsep ini dirancang untuk memberikan peluang maksimal bagi siswa dalam mengejar karier dan masa depan yang lebih baik.

Jalur pertama, bekerja. Ini berfokus pada kesiapan siswa untuk memasuki dunia kerja segera setelah lulus. SMK dengan konsep BMW menyusun kurikulum yang berorientasi pada praktik dan kebutuhan industri.

Melalui berbagai program seperti magang, kerja sama dengan perusahaan, dan pengajaran berbasis proyek, siswa mendapatkan pengalaman langsung di lapangan kerja.

Mereka dilatih untuk memahami proses kerja, standar operasional, dan teknologi terbaru yang digunakan di dunia industri.

Jalur kedua, melanjutkan. Ini memberikan kesempatan bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, baik di universitas, politeknik, maupun pendidikan vokasi lanjutan.

Halaman
123

Berita Terkini