Beby Tsabina Bangga Usung Adat Aceh saat Pernikahan, Mulai dari Baju, Mahar hingga Tari Ratoh Jaroe
SERAMBINEWS.COM - Artis Beby Tsabina mengungkapkan rasa kebahagiaan serta kebanggaannya usai mengusung adat Aceh pada momen akad nikahnya dengan Rizki Natakusumah yang digelar di salah satu hotel di Jakarta, Mingu (23/6/2024) lalu.
"Alhamdulillah prosesi akad kami hari Minggu kemarin berjalan dengan lancar," kata Beby Tsabina dalam postingan di Instagram pada Selasa (25/6/2024).
Tak lupa, dia pun berterima kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan doa restu untuk dirinya dan sang suami.
"Terima kasih banyak atas doa dan restu yang diberikan oleh bapak ibu dan teman-teman semua," sambungnya.
Dalam unggahan tersebut, Beby Tsabina mengungkapkan rasa kebahagiaan sekaligus rasa bangga setelah mengusung adat Aceh di hari pernikahannya.
Beby Tsabina juga mengungkap alasan mengapa ia menggunakan adat Aceh.
Baca juga: Gaun Mewah Impiannya Terwujud, Beby Tsabina Akui Dirinya Seperti Princess di Hari Pernikahan
Menurut artis cantik berusia 21 tahun ini, adat Aceh diusung dalam konsep pernikahan mereka karena Aceh merupakan tanah kelahirannya.
"Sebuah kebahagiaan dan kebanggan bagi saya bisa menggunakan Adat tanah kelahiran saya. Adat Aceh pada prosesi Akad pernikahan kami," tuturnya.
Beby Tsabina mengungkap, acara akad nikahnya sangat kental dengan budaya Aceh.
Hal tersebut terlihat rangkaian acara dari menjelang pernikahan hingga prosesi akad nikah selesai.
Begitu pula dengan mahar yang digunakan yakni menggunakan mayam, alias sebutan satuan emas di Aceh.
Baju pernikahan Beby Tsabina dan Rizki Natakusumah juga menggunakan adat Aceh lengkap dengan pelaminan yang khas dengan nuansa kuning emas.
Baca juga: Beby Tsabina Ungkap Alasan Mantap Menikah dengan Rizki Natakusumah: Impian Saya Memiliki Partner
Beby Tsabina tampil cantik dengan menggunakan baju kurung adat aceh (dara baro) berwarna merah lengkap dengan celana cekak musang, sunting Aceh, hingga perhiasan nuansa emas.
Begitu pula dengan pengantin pria, Rizki Natakusumah sebagai pengantin laki-laki (linta baro) menggunakan baju meukasah lengkap dengan bordiran benang emas hingga topi meukeutop lengkap dengan rencong atau senjata khas Aceh yang melengkapi pakaian adat linta baro.