Ia berharap, seminar ini bisa memberikan wawasan bagaimana melahirkan ke pemimpin yang ideal untuk Aceh.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dalam alasannya antara lain menjelaskan bahwa seorang pemimpin dalam Islam itu harus benar-benar berkapasitas secara ilmu, artinya benar-benar alim, fakih dan juga paham urusan dunia.
Menurut Gus Yahya, sekarang ini terjadi kontradiksi dimana kesatuan dari wali ilmi dan wali dunia susah dipertahankan karena ilmu yang ada berkembang semakin kompleks.
“Sedangkan yang alim-alim tidak sempat membangun kekuasaan karena berkhidmat dengan ilmu, sedangkan yang berkuasa tidak sempat lagi mengikuti pengajian.
ni yang terjadi dan memang sudah terjadi lama sekali,” ujar Gus Yahya.(*)