Untuk amalan puasa saat bulan Muharram, lanjut Buya Yahya, lebih baik berpegangan pada hadits yang shahih.
Hadits tersebut berbunyi: Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram.
"Ini sudah cukup, nggak usah pakai riwayat-riwayat palsu, riwayat aneh. Masalah puasa akhir tahun, awal tahun nggak dibenarkan," tegas dia.
Buya Yahya pun lebih menyarankan, agar umat Islam menjalankan puasa Asyura yang jatuh pada 10 Muharram.
Akan lebih baik juga berpuasa pada tanggal 9 atau 11 Muharram.
"Untung-untungnya, 9, 10, dan 11 (Muharram). Biar dapat pahala double-double. Biar tiga hari dalam satu bulan istimewa," kata Buya Yahya.
Puasa Tasua
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu sauma tasua sunnatal lillahita’ala"
Artinya : Saya niat puasa Tasu'a sunnah karena Allah Ta'ala
Puasa Tasu'a untuk membedakan dengan orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja yaitu dilakukan pada tanggal 9 Muharram 1446 H atau Senin 15 Juli 2024
Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
"Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa"
Artinya : Saya niat puasa di haru Asyura sunnah karena Allah Ta'ala
Di dalam bulan Muharram terdapat hari Asyura, yaitu hari ke sepuluh, 10 Muharram jatuh pada Selasa 16 Juli 2024. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul HUKUM Puasa 1 Muharram 1446 H Bertepatan Minggu 7 Juli 2024, Amalan Tahun Baru Islam,