Sosialisasi

Mahasiswa USK Sosialisasi Pentingnya Kesehatan Mental Remaja di SMAN 3 Seulimeum

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 2024 mengadakan sosialisasi pentingnya kesehatan mental pada remaja di SMAN 3 Seulimeum, Rabu (18/7/2024).

SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 2024 mengadakan sosialisasi pentingnya kesehatan mental pada remaja di SMAN 3 Seulimeum, Rabu (18/7/2024).

Sosialisasi dilakukan terhadap seluruh siswa kelas XII di sekolah tersebut.

Nura Luthfiya dan Cut Amanda yang merupakan mahasiswa jurusan psikologi Fakultas Kedokteran USK memaparkan materi terkait kesehatan mental remaja.

Tema tersebut dipilih mengingat akhir-akhir ini makin banyak saja kasus yang menimpa remaja yang berdampak pada terganggunya kesehatan mental, seperti orang tua yang berkonflik, bullying, pelecehan seksual serta penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Nura mengatakan remaja rentan mengalami gangguan mental.

Baca juga: Masa Pengenalan Lingkungan SMP 1 Gunung Meriah, Diisi Sosialisasi Pencegahan Kenakalan Remaja 

“Remaja usia 15-18 tahun paling mudah cemas, galau, bahkan depresi,” paparnya.

Hal itu mengingat usia remaja merupakan transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa yang membutuhkan adaptasi terkait lingkungan baru, tanggung jawab pendidikan dan sosial serta tuntutan budaya.

Beberapa masalah kesehatan mental yang sering ditemui yaitu stres, gangguan kecemasan dan depresi.

Stres dimaknai keadaan ketika seseorang mengalami tekanan yang sangat berat, baik secara emosi maupun mental.

Gangguan kecemasan merupakan perasaan tidak menyenangkan, cemas/khawatir tanpa sebab yang jelas.

Sedangkan, depresi adalah munculnya perasaan sedih dan kehilangan minat terhadap sesuatu.

“Adik-adik tidak perlu takut, stres, cemas dan depresi bisa diatasi misalnya, dengan belajar menerima masalah, berpikir positif, belajar mengendalikan diri, tidur cukup, tidak merokok, berolah raga dan melakukan aktivitas positif lainnya,” ujar Nura.

Sedangkan Amanda menjelaskan ciri-ciri orang yang sehat jiwanya.

“Orang yang sehat jiwanya bisa dikenali dari beberapa karakteristik antara lain, memiliki perasaan senang, antusias, bisa bangkit dari keterpurukan dengan mengambil hikmah dari setiap kejadian, mampu mengenali diri dengan baik, fleksibel serta mencintai diri sendiri”.

“Jika ada teman yang sedang cemas atau galau, jangan jauhi tetapi dekati teman tersebut, kaji situasinya dan berikan saran-saran yang menguatkan, dengarkan keluh kesahnya tanpa menghakimi, beri dukungan dan informasi yang tepat serta jika situasinya sudah rumit sarankan untuk berkonsultasi dengan para professional,” tambah Amanda.

Halaman
12

Berita Terkini