"Jendela tetangga saya pecah, jadi saya yakin ada yang menghantam gedung. Baru ketika saya keluar, saya menyadari beberapa gedung telah rusak," ujarnya lagi.
Roey Klein, seorang paramedis dari layanan darurat Magen David Adom adalah salah satu orang pertama yang tiba di tempat kejadian.
"Saya berada di dalam ambulans dan sudah terjadi kepanikan di sana. Saya merawat dua orang yang terluka di jalan dan dua orang lainnya yang berada di rumah pada saat itu,”
“Tak lama kemudian, kami menemukan korban tewas di salah satu lantai atas gedung yang berdekatan,”
“Dia berada di tempat tidur dan ada kerusakan akibat pecahan peluru di mana-mana di apartemennya,”
“Kami tidak punya pilihan selain menyatakan dia meninggal,” paparnya.
Ledakan itu terjadi di Jalan Ben Yehuda di Tel Aviv.
Ledakan besar yang melukai sejumlah orang itu sedang diselidiki sebagai kemungkinan serangan pesawat tak berawak.
"Sejumlah petugas polisi dan ahli penjinak bom telah tiba di lokasi kejadian dan menangani situasi tersebut," kata polisi Israel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Press TV.
Pejabat Israel mengatakan bahwa sebuah pesawat tak berawak telah memasuki wilayah udara wilayah pendudukan dari arah Laut Mediterania.
Pesawat itu meledak di sebuah gedung yang berjarak kurang dari 100 meter dari gedung konsuler AS di kota itu.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki apakah sumber ledakan di Tel Aviv adalah akibat serangan pesawat tak berawak.
Pasukan sedang memeriksa lokasi kejadian, dan saat ini mereka tidak mengetahui apa yang merusak bangunan tersebut.
"Tadi malam, sebuah ledakan terdengar di wilayah tengah Tel Aviv, kecurigaan bahwa itu adalah sasaran udara telah diselidiki, masalah tersebut sedang diselidik,” pernyataan IDF.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dilaporkan menunda perjalanannya ke Washington setelah ledakan tersebut.