Dalam sambutannya Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah mengatakan, peringatan tahun baru Islam 1 Muharram merupakan momen yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Momen ini menjadi titik awal perhitungan tahun dalam kalender Islam, dan merupakan momen untuk melakukan refleksi diri dan instrospeksi atas perjalanan hidup kita selama setahun yang telah lalu.
Menurutnya, tahun baru Islam juga menjadi momen untuk kembali kepada fitrah, untuk membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan, dan untuk memulai lembaran baru dengan penuh semangat dan optimisme.
“Oleh karena itu, marilah kita jadikan momen Tahun Baru Islam ini sebagai momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Memperkuat ukhuwah Islamiyah di antara sesama dan untuk meningkatkan amal shaleh sehingga kita dapat menjadi umat Islam yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi bangsa dan negara,” kata Bustami.
Ia menambahkan, musabaqah pawai tersebut merupakan salah satu bentuk perayaan tahun baru Islam yang mencerminkan semangat kebersamaan dan kegembiraan umat Islam. “Kepada seluruh peserta Musabaqah pawai, saya ucapkan terima kasih atas partisipasinya dalam memeriahkan acara ini. Saya berharap pawai ini dapat berjalan dengan lancar dan tertib, serta dapat memberikan semangat baru bagi kita semua untuk menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah dengan penuh optimisme dan harapan,” ungkapnya.
Ketua Panitia yang juga Kepala Dinas Syariat Islam, Zahrol Fajri mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh 120 grup dengan jumlah peserta sebanyak 3.600 orang. Yang terdiri dari tingkat PAUD/TK sebanyak 60 grup, SD sederajat 20 grup, SMP sederajat 20 grup dan SMA sederajat 20 grup.
Peserta pawai Muharram dalam perjalanannya mengumandangkan Shalawat Badar, sebagaimana yang dibacakan kaum Anshar saat menyambut Rasulullah ketika berhijrah dari Mekkah ke Madinah.
Menurutnya, pawai muharram kali ini kembali dilaksanakan pasca Aceh dilanda Covid19 beberapa waktu yang lalu.
Adapun rute yang dilalui berjarak sekitar 3 KM, yaitu start di Lapangan Blang Padang menuju depan Pendopo Gubernur. Kemudian berbelok ke Kodim Banda Aceh, lalu lurus menuju Mesjid Raya Baiturrahman, Jalam Moh Jam, Mesjid Muhammadiyah dan berbelok ke kantor Pegadaian dan kembali ke Blang padang,
“Pemerintah Aceh juga memberikan tropi dan hadiah berupaya uang kepara para Juara I, II dan III serta juara harapan I, II dan III,” pungkasnya Zahrol Fajri.(*)