Features

Kamaruddin Desak Pemerintah Bangun Kembali Jembatan Gantung

Editor: mufti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NAIK SAMPAN - Wakil Ketua DPRK Aceh Barat, HKamaruddin menaiki sampan bersama murid sekolah dasar saat mereka pulang dari sekolah, di sungai kawasan Cot Manggi, Kecamatan Panton Reu, Aceh Barat, Rabu (24/7/2024) siang.

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, H Kamaruddin, menggarisbawahi urgensi pembangunan kembali jembatan gantung yang menghubungkan antara Desa Cot Manggi, Kecamatan Panton Reu, dan Desa Menuang Kinco, Kecamatan Pante Ceureumen.

Jembatan ini mengalami kerusakan parah akibat banjir pada tahun 2023, yang memaksa warga setempat dan siswa sekolah menggunakan sampan untuk menyeberangi sungai di kawasan itu.

Kamaruddin menegaskan bahwa jembatan tersebut merupakan akses utama bagi anak-anak untuk mencapai sekolah. Meskipun pemerintah telah menyediakan jalur alternatif, jarak tempuh yang jauh membuat banyak anak-anak memilih jalan pintas melalui jembatan gantung yang rusak ini.

"Kami sangat prihatin akan keselamatan anak-anak jika harus menggunakan jalur alternatif ini yang sangat  berisiko, seperti menyeberangi sungai tanpa pengawasan yang memadai," ujarnya.

Menyikapi kondisi ini, Kamaruddin mendesak seluruh anggota DPRK Aceh Barat untuk bersatu dalam mendukung pembangunan kembali jembatan tersebut. Ia meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) segera mengalokasikan anggaran untuk merestorasi jembatan gantung yang menjadi tulang punggung akses masyarakat sehari-hari.

Sementara Keuchik Cot Manggie, Sudirman, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, menjelaskan bahwa jembatan ini telah mengalami kerusakan sejak abrasi tahun 2019 dan akhirnya hancur total pada banjir tahun lalu.

"Kami sebagai masyarakat dan orang tua siswa sangat berharap agar pemerintah dapat segera merealisasikan pembangunan kembali jembatan ini. Ini sangat penting tidak hanya untuk keamanan anak-anak sekolah, tetapi juga untuk mempermudah akses masyarakat kami dalam mencari penghidupan sehari-hari," tuturnya.

Saat ini pelajar mulai dari SD hingga SMA harus bergantung pada sampan setiap harinya untuk mencapai sekolah di Pante Ceureumen, menjadi bukti konkret akan urgensi pemulihan akses jembatan ini bagi kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.

“Pemerintah dan DPRK Aceh Barat kita harapkan segera merespons keadaan kami ini dengan tindakan nyata untuk membangun kembali jembatan gantung yang rusak, sehingga dapat kembali difungsikan untuk kepentingan masyarakat secara maksimal,” harap Taufik, salah satu tokoh masyarakat Cot Manggi.(sb)

Berita Terkini