Oleh: Fauzul Azkia, B.Sc.IT (S.kom)*)
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan berlangsung pada tanggal 27 November 2024 nanti.
Dalam Pilkada tersebut akan memilih seluruh Gubernur dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia.
Dalam Pemilu sebelumnya, proses pemilihan dan penghitungan suara menghadapi berbagai masalah, seperti kecurangan, kerusakan kertas suara, serta banyaknya petugas pemilihan yang jatuh sakit bahkan ada yang meninggal dunia.
Salah satu cara untuk mengantisipasi berbagai masalah tersebut adalah dengan melakukan proses Pemilihan menggunakan teknologi informasi melalui E-voting.
Pertanyaannya, mungkinkah pemilihan Gubernur dan Bupati/Walikota tahun 2024 dilakukan secara elektronik melalui E-voting?
Sistem Pemilu di Indonesia merupakan salah satu yang paling rumit di dunia. Melibatkan 204.807.222 pemilih di 823.220 TPS.
Hasil hitungan akhir memakan waktu yang lama karena pemungutan suara dilakukan secara manual menggunakan kertas.
Baca juga: Santri Raih Sepeda Motor, Tangis Sang Ibu Pecah di Jalan Sehat Pilkada Aceh
Proses pemilihannya juga masih sangat tradisional, yaitu dengan mencoblos kertas suara dengan menggunakan paku.
Dalam proses pemilu yang diselenggarakan pada 14 Februari 2024, berdasarkan pernyataan Bawaslu, ada 115 korban jiwa akibat kelelahan dalam menyelenggarakan pemilu. Proses perhitungan suara juga berlangsung sangat lama, yaitu dari 15 Februari 2024 hingga 20 Maret 2024.
Metode pemilihan yang masih menggunakan kertas, terindikasi rawan terjadinya kesalahan oleh pemilih dimana seorang pemilih bisa saja mencoblos lebih dari satu gambar yang berakibat kertas suara menjadi rusak.
Selanjutnya Proses penghitungan kertas suara memakan banyak waktu, yang juga rawan kecurangan.
Untuk mengantisipasi berbagai masalah yang sering terjadi selama Pemilu, Indonesia membutuhkan inovasi dalam sistem pemungutan suara melalui E-voting.
E-voting merupakan singkatan dari Electronic Voting, yaitu sistem pemungutan suara yang menggunakan teknologi digital yang membutuhkan koneksi internet, sistem elections digital, dan Hardware seperti mesin elections, ponsel, laptop, dan lain-lain.
E-voting di beberapa negara